Wamena (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, segera membuka kios untuk menampung dan menjual beras lokal produksi Merauke, sebab beras itu diminati masyarakat setempat.

"Kita rencana bentuk kios yang nantinya dikelola Dinas Pertanian Jayawijaya bekerja sama dengan pedagang untuk menampung beras lokal Merauke dengan tingkat harga yang terjangkau," kata Kabid Perdagangan Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Perdagangan Jayawijaya Arisman Chaniago di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin.

Hingga kini, pengadaan beras lokal Merauke ke Jayawijaya masih berjalan.

"Setiap pesawat herkules beroperasi pasti didatangkan beras Merauke dan selama ini pengadaan beras masih dilakukan secara perorang atau swasta. Dan itu lancar," katanya.

Menurut dia, beras Merauke diminati masyarakat Jayawijaya sebab memiliki kualitas baik dan harga jual yang terjangkau, bahkan di bawah harga beras lainnya.

"Harga beras Merauke di Wamena Rp19 ribu per kilogram dengan kualitas beras yang terjamin, tidak beda jauh dengan beras antarpulau," katanya.

Ia mengatakan petani Jayawijaya juga memproduksi beras kualitas baik namun harganya tinggi sehingga tidak begitu banyak dibeli ketimbang beras Merauke.

"Yang di Wamena kualitasnya bagus tetapi tingkat harganya terlalu tinggi Rp25 ribu per kilogram," katanya.

Agar beras produksi Jayawijaya bisa dipasarkan ke luar kabupaten, Chaniago mengatakan perlu peninjauan ulang tentang penetapan harga.

"Supaya kalau memang Papua mau dijadikan lumbung pangan, beras Wamena juga bisa jangkau daerah lain, seperti Jayapura. Kalau harga produk Wamena mahal bagaimana mau dijual di Jayapura yang banyak beras murah dan kualitas bagus," katanya.

Ia mengatakan banyak lahan di Jayawijaya cocok untuk pengembangan sawah namun belum dikelola secara baik. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024