Jayapura (Antara Papua) - Pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) pilkada di Distrik Yamoneri, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, Kamis, diwarnai tembakan peringatan yang dikeluarkan aparat keamanan akibat para pendukung pasangan calon saling menyerang.

"Memang betul sempat terjadi keributan, saling menyerang yang dilakukan para pendukung pasangan calon sehingga aparat keamanan terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan," kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, ketika dikonfirmasi Antara dari Jayapura, Kamis.

Ia mengatakan masing-masing para pendukung mengklaim menang di Distrik Yamoneri sehingga saling menyerang menggunakan batu dan anak panah.

Aksi massa sudah anarkis sehingga aparat keamanan terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan, kata Irjen Pol Boy Rafli yang mengaku sedang berada di Yamoneri, Kabupaten Puncak Jaya.

Selain itu, dalam pelaksanaan PSU diduga tidak sesuai mekanisme karena tidak ada TPS sehingga tidak dapat terlaksana dengan baik.

"Diduga ada mekanisme yang tidak berjalan dalam pelaksanaan PSU di Distrik Yamoneri, dan saat ini sedang dibahas antara KPU dan Bawaslu Papua," kata Irjen Boy Rafli.

PSU di Kabupaten Puncak Jaya akan dilaksanakan di enam distrik diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, Hanock Ibo- Rinus dan Yuni Wonda-Deinas Geley.

Enam distrik yang akan melaksanakan PSU yaitu Distrik Lumo, Yamoneri, Yambi, Dagai, Ilamburawi dan Distrik Mulanikime, yang mencakup 72 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 31.240 jiwa. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024