Jayapura (Antara Papua) - Sekitar 50-an warga mengungsi ke Mapolres Puncak Jaya di Mulia usai pertikaian yang menewaskan satu warga dan sekitar 20 orang mengalami luka panah.

"Memang betul saat ini warga mengungsi ke Mapolres Puja di Mulia guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal kepada Antara di Jayapura, Senin.

Dikatakan, secara keseluruhan situasi kamtibmas di Mulia sudah dapat dikendalikan namun hal itu tidak bisa dipastikan mengingat masih ada kelompok pendukung salah satu pasangan calon yang terus berupaya menyerang kelompok lainnya.

Kasus yang terjadi di Mulia itu merupakan dampak dari pilkada dimana pendukung salah satu calon berupaya menyerang pendukung lainnya sehingga sempat menyebabkan mereka saling menyerang dengan menggunakan senjata tradisional seperti panah.

Tercatat 20 an orang terluka dan 15 honai (rumah khas pegunungan) dibakar, hingga menyebabkan masyarakat ketakutan dan mengungsi ke Mapolres Puja di Mulia, kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal.

Ketika ditanya apakah ada penambahan pasukan, Kombes Kamal mengatakan, tidak ada penambahan pasukan karena anggota Brimob yang bertugas disana tercatat dua kompi.

"Tidak ada penambahan personel karena pasukan yang ada dirasa cukup," tambah Kabid Humas Polda Papua Kombes Kamal.

Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni no urut 1 paslon Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, Hanock Ibo-Rinus Telenggen dan Yuni Wonda-Deinas Geley.(*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024