Mulia (Antara Papua) - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menegaskan aparat keamanan melarang warga Mulia, Kabupaten Puncak Jaya membawa senjata tajam, termasuk senjata tradisional, seperti panah, dengan alasan apapun.

"Saat ini aparat keamanan akan menyita sajam yang dibawa warga dengan alasan apapun," katanya saat bertatap muka dengan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di tiga posko berbeda di Mulia, Selasa.

Dia mengatakan larangan membawa senjata tajam itu untuk menghindari terjadi kekerasan, termasuk menyerang salah satu pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati.

TNI dan Polri akan lebih melaksanakan razia dan menyita senjata tajam yang dibawa masyarakat, termasuk senjata tradisional, seperti panah dan busurnya.

Bahkan, katanya, bila ada warga yang tetap ngotot membawa senjata tajam, selain barang itu disita juga akan dikenakan UU Darurat 1951 dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Supit mengatakan akan mendukung semua langkah Polri guna memulihkan situasi keamanan di Mulia.

"Kami sangat menyayangkan terjadinya kesalahpahaman antarpendukung dan masyarakat yang mudah terprovokasi hingga menyebabkan terjadinya pertikaian yang selain merusak sarana yang ada juga mengakibatkan warga terluka," katanya.

Pada kesempatan itu, Pangdam Cenderawasih juga meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dan saling menyerang karena semua bersaudara.

Polisi dan TNI tidak akan bisa berbuat banyak bila tidak dibantu masyarakat dalam menjaga situasi agar tetap kondusif.

Ia mengatakan TNI siap membantu pemda memperbaiki berbagai kerusakan, termasuk membangun kembali rumah rakyat yang dibakar.

"TNI siap membantu merelokasi bangunan yang dibakar pascaaksi saling menyerang antarpendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati," kata George Supit

Kota Mulia, sejak Minggu (2/7) (3/4) dilanda aksi saling serang antarpendukung pasangan calon hingga menyebabkan 20 honai (rumah khas pegunungan) dibakar dan puluhan orang cedera, serta meninggal akibat luka panah.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli didampingi Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI George Supit, Ketua DPR Papua Yunus Wonda, dan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Selasa, melakukan kunjungan ke Mulia pascakerusuhan. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024