Biak (Antara Papua) - Nelayan di Kabupaten Biak Numfor, Papua mengaku lebih senang membeli pertalite di SPBU nelayan karena tidak perlu syarat administrasi berupa kartu nelayan atau surat rekomendassi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat.

"Memang pertalite lebih hemat dan saya lebih senang beli pertalite. Kalau bisa ada pompa sendiri untuk pertalite," ujar Hardy Bedes, salah satu nelayan di Biak, Selasa.

Ia menyatakan kini para nelayan di daerah ini lebih mudah mendapatkan BBM karena sejak awal 2017 sudah ada SPBU nelayan di PPI TPI Fandoi, Kabupatebn Biak.

"Sekarang lebih mudah dapat BBM, kalau sebelumnya kami harus ke SPBU, kalau sekarang tinggal sandar perahu sudah bisa beli," kata dia lagi.

Menurutnya, kini para nelayan bisa lebih optimal melaut karena tidak kesulitan mendapatkan BBM, terlebih dengan mulai dijual pertalite di SPBU nelayan sehingga ada pilihan bagi mereka.

"Biasanya kalau kita mau melaut jauh bisa pakai sampai 250 liter, kalau dekat saja hanya 150 liter," katanya pula.

Irianto, pemilik SPBU Nelayan Baruta Jaya di TPI Fandoi, menyatakan kini konsumsi BBM nelayan terus meningkat.

"Yang baru ini saya tebus 150 kiloliter premium habis hanya dalam waktu satu minggu," kata dia lagi.

Ia menyampaikan bahwa nelayan di Biak sudah banyak yang memiliki kartu nelayan walaupun masih ada yang menggunakan rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Biak Numfor untuk dapat membeli premium. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024