Sentani (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Jayapura mengajarkan pendidikan membaca dan menulis kepada 36 anak orang asli Papua (OAP) di wilayah Sentani.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen melalui Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sentani Kompol Zakarias Siriyey di Sentani, Minggu mengatakan kegiatan ini dalam rangka implementasi gerakan baca tulis (Gabus) yang telah dilakukan oleh kepolisian setempat dua tahun lalu.
"Kami tahu bahwa membaca dan menulis merupakan akar dari sebuah pendidikan untuk dipahami oleh seluruh masyarakat terutama anak-anak," katanya.
Menurut Kapolsek Kompol Zakarias, dalam memberikan program Gabus kepada 36 anak Papua dirinya tidak sendiri tetapi ditemani oleh Kanit Binmas Ipda Odaa Marian dan Bhabinkamtibmas.
"Dan kalau boleh jujur program Gabus sangat diminati oleh anak-anak, karena mereka tidak perlu ke sekolah tetapi disambangi langsung ke kediaman mereka atau pusat pendidikan yang berada di dekat rumah dari peserta didik tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan sesuai data yang diperoleh dari 36 peserta didik dalam program gabus terdapat 21 anak tidak bersekolah, hanya 15 orang yang bersekolah.
"Sebenarnya ini harus menjadi catatan bersama supaya pemerintah daerah melalui dinas pendidikan untuk mendata mereka untuk menyekolahkan kembali untuk masa depan generasi Papua lebih baik," katanya.
Dia menambahkan program Gabus tujuan awalnya untuk memberikan pendidikan dasar membaca dan menulis bagi anak-anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk bersekolah, tetapi dalam perjalanannya siswa yang bersekolah pun ikut bergabung.
"Dalam implementasinya kami membagi tugas kepada 36 anak-anak yang ikut program Gabus, dimana ada yang mengerjakan pertambahan, pengurangan, ada juga menggambar sehingga diharapkan kehadiran polisi dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan buta aksara di Kabupaten Jayapura," ujarnya.
Kegiatan Gabus dilakukan oleh Polsek Sentani kepada 36 anak Papua di Asrama Mamberamo Sentani Kabupaten Jayapura pada Sabtu (27/4).