Wamena (Antara Papua) - Badan PBB untuk Anak-Anak (Unicef) dan Wahana Visi Indonesia meluncurkan program sanitasi sekolah di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, berupa pembangunan kakus.

Manajer Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Jayawijaya Andrie C Lumy di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, mengatakan program kerja sama itu akan berlangsung selama 10 bulan.

"Tahun ini WVI, Unicef dan Dinas Pendidikan Jayawijaya melakukan program sanitasi sekolah di 15 sekolah. Program ini berkaitan dengan kampung ramah anak. Beberapa kampung yang masuk program ini misalnya di Piramid, Maima dan Napua," katanya.

Berdasarkan data Unicef, menurut dia, 65 persen sekolah di Jayawijaya tidak memiliki sanitasi yang baik dan hal itu berdampak buruk terhadap siswa dan siswi peserta didik.

"Sanitasi yang baik artinya harus berbasis gender, yaitu ada yang khusus untuk laki dan ada juga untuk perempuan. Di dalam kakus juga harus diperhatikan apakah ada air atau tidak, termasuk sarana seperti gayung dan sebagainya," kata Andrie.

Unicef dan WVI mengharapkan program itu mendapat dukungan dari pihak sekolah serta pemerintah kampung setempat.

Di tempat yang sama, Asisten II Sekda Jayawijaya Tinggal Wusono mengatakan, fasilitas sanitasi di Jayawijaya memang jauh dari harapan sehingga perlu didorong bersama agar lebih baik.

"Kami menyambut baik apa yang dirintis oleh teman-teman WVI dan Unicef dalam rangka mendampingi dinas pendidikan untuk memberikan informasi kepada siswa dan harapan kita hidup sehat bisa dimulai dari sekolah," katanya.

Ia berharap program itu memicu pemerintah kampung dan distrik untuk membangun sanitasi kepada masyarakat di masing-masing wilayah.

"Kami minta keterlibatan dari seluruh kampung dalam rangka penggunaan dana kampung untuk pengembangan sanitasi ini," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024