Jayapura (Antara Papua) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban terkait insiden atau keributan antarkelompok nelayan di Pelabuhan Nusantara Pomako, Kabupaten Mimika, Papua, pada Rabu (9/8).

"Selaku pribadi dan atas nama institusi TNI, khususnya Kodam XVII/Cenderawasih, saya minta maaf kepada seluruh masyarakat terutama kepada keluarga atas insiden Pomako pada saat keributan antarkelompok nelayan yang berujung jatuhnya korban, meninggal dunia dan luka yang diduga kena tembakan prajurit TNI," katanya di Timika, Kabupaten Mimika, Papua dalam rilis yang diterima Antara di Kota Jayapura.

Menurut dia, Kodam XVII/Cenderawasih telah membentuk tim investigasi, penyidikan dan proses hukum terhadap prajurit TNI yang diduga sebagai pelaku.

"Sebaliknya saya juga menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat bahwa negara kita adalah negara hukum, mari kita mengedepankan Hukum positif dalam setiap penyelesaian persoalan masyarakat, agar setiap gesekan-gesekan yang terjadi hendaknya diselesaikan secara musyawarah mufakat sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia dengan semangat gotong royong yang didasari oleh Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai NKRI," katanya.

Lebih lanjut Pangdam Cenderawasih mengingatkan agar masyarakat jangan cepat terprovokasi dengan isu-isu yang sengaja dihembuskan oleh kelompok-kelompok tertenti yang dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa.

"Mari bersama-sama mengesampingkan perbedaan kita pupuk semangat persatuan dan kesatuan. Hidup berdampingan dalam suasana damai dan kekeluargaan tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan," katanya.

Selain menyampikan permintaan maaf, Pangdam Cenderawasih juga telah memerintahkan Komandan Korem 174/ATW Brigjen TNI Asep Setia Gunawan untuk mengunjungi kediaman Almarhum Theodorus Cakakem di Kampung Asmat Pomako dan disambut keluarga korban dan tokoh masyarakat Asmat.

Pada momentum itu, Danrem 174/ATW Brigjen TNI Asep Setia Guunawan menyampaikan ia datang dari Merauke ke Timika untuk menyampaikan rasa belasungkawa yang sangat mendalam mewakili institusi TNI AD.

"Kejadian itu tidak kita inginkan bersama dan ada anggota TNI juga yang menjadi korban dalam kejadian tersebut,"katanya.

Danrem berharap pihak keluarga korban dapat berbesar hati dan secara bersama mengajak mendinginkan suasana jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan lain.

Sementara itu, akibat kerusuhan tersebut, juga mengakibatkan dua orang Prajurit TNI terluka yakni Serka Yusuf luka bacok di kepala saat bergumul dan dikeroyok massa sehingga terpaksa mengeluarkan tembakan dan Kopda Andi yang bernasib lebih buruk dari yang dialami oleh atasannya. Kopda Andi menderita luka bacok di kepala, luka sabet di lengan dan luka di punggung akibat tusukan tombak.

Berdasarkan diagnosa dokter yang merawat di RSUD Timika Kopda Andi berpotensi mengalami cacat seumur hidup atau lumpuh total karena akibat luka tusuk di punggung telah merusak beberapa saraf tertentu hingga kini kedua kakinya tidak bisa digerakkan.

Untuk mendapat perawatan lebih lanjut, Kopda Andi pada Jumat pekan lalu sudah dievakuasi ke Surabaya untuk mendapatkan perawatan yang lebih memadai. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024