Timika (Antara Papua) - Kondisi kesehatan Kopda Andi, prajurit TNI AD yang menjadi korban penganiayaan sekelompok warga di Paumako Timika pada Rabu (9/8) hingga kini mulai stabil di RSAL Dr Ramelan Surabaya, Jawa Timur, demikian Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Windarto.

"Kondisinya mulai stabil. Hanya saja kedua kakinya belum bisa digerakkan karena lukanya menembus syaraf tulang belakang," kata Windarto di Timika, Selasa.

Kopda Andi terpaksa harus dievakuasi ke Surabaya pada Sabtu (12/8) karena pihak rumah sakit di Timika tidak bisa menangani perawatan yang bersangkutan.

Ia ditusuk dengan tombak oleh seseorang saat hendak melerai pertikaian antardua kelompok nelayan di kawasan Pelabuhan Paumako.

Menurut Dandim Mimika, proses penyembuhan Kopda Andi membutuhkan waktu lama.

Pada Senin (14/8), dokter bedah syaraf RSAL Dr Ramelan Surabaya sudah memeriksa kondisi kesehatan Kopda Andi.

"Sudah ditangani oleh dokter bedah syaraf. Kami belum tahu apa hasilnya, namun kami tetap memantau terus perkembangannya sampai sembuh," tutur Windarto.

Sebelumnya, Komandan Korem 174/ATW Merauke Brigjen TNI Asep Setia Gunawan meminta aparat kepolisian mengusut tuntas pelaku penganiayaan terhadap Kopda Andi.

"Kami minta agar kasus penyerangan anggota TNI harus diusut sampai tuntas," kata Danrem kepada wartawan saat mengantar Kopda Andi di Bandara Mozes Kilangin Timika, Sabtu (12/8).

Menurut Danrem, kasus tersebut merupakan tindakan pidana yang mesti diusut tuntas sebagai pembelajaran kepada masyarakat.

"Ini masalah hukum, kalau dibiarkan kurang bagus untuk penegakan hukum ke depan. Masyarakat pun bisa belajar dan menyadari bahwa tindakan melanggar hukum ada konsekuensinya," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024