Jayapura (Antara Papua) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Divisi Regional XII Papua dan Papua Barat menggelar pertemuan guna membahas permasalahan pelayanan kesehatan di tingkat pertama yang selama ini belum optimal.

Pertemuan tersebut digelar di Kota Jayapura, Provinsi Papua, selama tiga hari, yang dimulai Sabtu.

Topik pembahasan lebih pada permasalahan yang berkaitan dengan

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayah Papua dan Papua Barat, yang dikaitkan dengan jumlah tenaga medis.

"Jadi hari ini kami dari BPJS Kesehatan Deputi wilayah Papua dan Papua Barat menyelenggaran pertemuan untuk membahas permasalahn FKTP," kata Deputi Direksi BPJS Kesehatan Papua-Papua Barat dr Anorman Huda.

Menurut dia, pihaknya mengutamakan kualitas pelayanan yang dapat dicapai dari pemberdayaan seluruh dokter dan paramedis yang ada.

"Memang yang menjadi kendala utama di wilayah Papua dan Papua Barat adalah jumlah dokter yang belum sebanyak jumlah fasilitas kesehatan yang ada," ujarnya.

Akan tetapi, kata dia, diharapkan jumlah tenaga dokter semakin hari semakin baik, sehingga rujukkan ke rumah sakit akan semakin berkualitas.

Dengan demikian, lanjut dia, rumah sakit tidak lagi menangani kasus-kasus yang sebenarnya bisa ditangani di fasilitas kesehatan primer.

Dia menyebut untuk wilayah Papua dan Papua Barat terdapat sebanyak 724 FKTP yang terdiri dari puskesmas, dokter prakter perorongan, klinik milik TNI/Polri dan ada juga untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) klas pratama.

"Pertemuan ini diselenggarakan setiap tahun dan pada tahun ini nanti kami akan menunjuk tiga fasilitas kesehatan (faskes) terbaik untuk masing-masing kategori puskesmas, kategori klinik dan ada kategori dokter praktek perorangan guna mengikuti lomba tingkat nasional," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024