Jayapura (Antara Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua memberikan apresiasi yang tinggi terhadap tujuh kabupaten di wilayahnya yang memiliki rapor kuning dalam penangganan malaria sejak 2016 hingga 2017.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai, di Jayapura, Jumat, mengatakan ketujuh kabupaten tersebut yakni Lanny Jaya, Tolikara, Yalimo, Mamberamo Tengah, Waropen, Jayawijaya dan Paniai.

"Ketujuh kabupaten ini pada 2015 termasuk dalam kabupaten yang memiliki raport merah untuk penanganan malaria, namun setelah dilakukan intervensi, dorongan dan pembinaan dari Dinkes, statusnya perlahan naik," katanya.

Menurut Aloysius, awalnya pada 2015 tercatat 15 kabupaten masuk dalam raport merah endemis malaria, namun pada 2016 beberapa wilayah sudah memperbaiki diri sehingga menyisakan 11 kabupaten saja.

"Lalu pada Juni 2017, ketika kami melakukan penilaian kinerja dalam penanganan endemis malaria, dari jumlah 11 kabupaten turun menjadi sembilan kabupaten," ujarnya.

Dia menuturkan bahkan pihaknya berharap pada dua tahun lagi, sudah tidak ada kabupaten di Provinsi Papua yang raport endemis malarianya berstatus merah lagi.

"Status merah di sini dimaksudkan kabupaten tersebut cakupan program penanganan malarianya berada di bawah standar nasional, sedangkan hijau bukan berarti tidak ada masalah namun kumulatifnya secara rata-rata lebih baik," katanya lagi.

Dia menambahkan hingga kini sembilan kabupaten yang masih memiliki raport malaria dengan status merah yakni Mamberamo Raya, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Yahukimo, Nduga dan Pegunungan Bintang. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024