Jayapura (Antara Papua) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono bersama rombongan meninjau sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua, pada Jumat.
Proyek infrastruktur yang dikunjungi diantaranya pembangunan jembatan Holtekamp-Hamadi di Kota Jayapura, dan pengerasan lereng atau bukit sepanjang Jalan Raya Sentani-Kabupaten Jayapura.
Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono yang ditemui Antara di sela-sela peninjauannya, mengatakan untuk proyek infrastruktur jembatan Holtekamp pihaknya mengupayakan percepatan pembangunan, yakni pada akhir tahun ini atau paling lambat 2018 sudah selesai.
"Pembangunan jembatan Holtekamp seharusnya selesai dibangun pada 2019, namun tengah kami upayakan percepatannya, bahkan tadi sempat menghubungi PT PAL Indonesia di Surabaya tempat perakitan jembatan," katanya.
Menurut Hadimoeljono, pembangunan jembatan Holtekamp tidak banyak mengalami kendala dalam pengerjaannya, hanya kini yang menghambat pengiriman jembatan melalui jalur laut adalah faktor cuaca, pasalnya untuk jembatan yang sudah terpasang kini, sebelumnya sempat tertunda tiga hari di Kendari karena kondisi Laut Banda yang bergelombang tinggi.
"Sedangkan untuk tanah dan hak ulayat sudah tidak ada masalah, di mana jika jembatan selesai dibangun maka kami akan fokus pada jalan-jalan penghubung di sekitarnya," ujarnya.
Sedangkan untuk proyek pengerasan lereng di sepanjang Jalan Raya Sentani merupakan salah satu upaya Kementerian PUPR untuk mengantisipasi terjadinya longsor.
"Jadi kami ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bukan kebersihan sehingga hendak menangani misalnya tebing-tebing yang rawan longsor, di mana biasanya ketika longsor baru dibersihkan, sekarang kami mencoba mengantisipasi agar tidak rawan longsor, meskipun nantinya longsor pun sudah ditangani secara `engineering` atau ilmu keteknikan," ujarnya. (*)
Proyek infrastruktur yang dikunjungi diantaranya pembangunan jembatan Holtekamp-Hamadi di Kota Jayapura, dan pengerasan lereng atau bukit sepanjang Jalan Raya Sentani-Kabupaten Jayapura.
Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono yang ditemui Antara di sela-sela peninjauannya, mengatakan untuk proyek infrastruktur jembatan Holtekamp pihaknya mengupayakan percepatan pembangunan, yakni pada akhir tahun ini atau paling lambat 2018 sudah selesai.
"Pembangunan jembatan Holtekamp seharusnya selesai dibangun pada 2019, namun tengah kami upayakan percepatannya, bahkan tadi sempat menghubungi PT PAL Indonesia di Surabaya tempat perakitan jembatan," katanya.
Menurut Hadimoeljono, pembangunan jembatan Holtekamp tidak banyak mengalami kendala dalam pengerjaannya, hanya kini yang menghambat pengiriman jembatan melalui jalur laut adalah faktor cuaca, pasalnya untuk jembatan yang sudah terpasang kini, sebelumnya sempat tertunda tiga hari di Kendari karena kondisi Laut Banda yang bergelombang tinggi.
"Sedangkan untuk tanah dan hak ulayat sudah tidak ada masalah, di mana jika jembatan selesai dibangun maka kami akan fokus pada jalan-jalan penghubung di sekitarnya," ujarnya.
Sedangkan untuk proyek pengerasan lereng di sepanjang Jalan Raya Sentani merupakan salah satu upaya Kementerian PUPR untuk mengantisipasi terjadinya longsor.
"Jadi kami ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bukan kebersihan sehingga hendak menangani misalnya tebing-tebing yang rawan longsor, di mana biasanya ketika longsor baru dibersihkan, sekarang kami mencoba mengantisipasi agar tidak rawan longsor, meskipun nantinya longsor pun sudah ditangani secara `engineering` atau ilmu keteknikan," ujarnya. (*)