Biak (Antara Papua) - Manajemen Pertamina Marketing Operation Region VIII Maluku Papua segera merealisasikan bantuan modal usaha pola kemitraan tahun 2017 kepada sebanyak 28 pengusaha putra daerah Wamena yang mengelola sektor pertanian di Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Area Manager CSR dan SMEPP Pertamina MOR VIII Maluku Papua Syarifudin sebelum ke Jayapura, Minggu mengatakan, agenda penyerahan bantuan modal usaha pengembangan pola kemitraan bagi 28 pengusaha Jayawijaya akan dilakukan pada Senin, 11 September 2017 di Wamena.
"Untuk jumlah setiap pengusaha yang menerima bantuan bervariasi, ya ini sesuai dengan hasil studi kelayakan dilakukan tim khusus internal bidang CSR dan SMEPP," ujar Syarifudin.
Ia mengatakan pemberian bantuan usaha dengan sistem pola kemitraan dilakukan Pertamina MOR VIII Maluku Papua sebagai kewajiban bagi BUMN dalam membantu pengembangan usaha untuk warga lokal di wlayah kerja peruahaan bersangkutan.
Kehadiran Pertamina tidak hanya menjaga ketahanan stok BBM untuk pemenuhan kebutuhan warga tetapi juga menjadi lembaga penyalur bantuan modal kerja bagi pengusaha lokal yang memiliki kelayakan usaha.
"Program CSR dan SMEPP Pertamina MOR VIII Maluku Papua akan membantu pengembangan bantuan modal usaha melalui pola kemitraan, ya ini sudah kami gulirkan di sejumlah daerah sesuai jadwal yang sudah dibuat," katanya.
Berdasarkan data penyaluran dana bantuan bergulir pola kemitraan Pertamina MOR VIII Maluku Papua hingga semester pertama 2017 mencapai Rp1 miliar lebih (*)
Area Manager CSR dan SMEPP Pertamina MOR VIII Maluku Papua Syarifudin sebelum ke Jayapura, Minggu mengatakan, agenda penyerahan bantuan modal usaha pengembangan pola kemitraan bagi 28 pengusaha Jayawijaya akan dilakukan pada Senin, 11 September 2017 di Wamena.
"Untuk jumlah setiap pengusaha yang menerima bantuan bervariasi, ya ini sesuai dengan hasil studi kelayakan dilakukan tim khusus internal bidang CSR dan SMEPP," ujar Syarifudin.
Ia mengatakan pemberian bantuan usaha dengan sistem pola kemitraan dilakukan Pertamina MOR VIII Maluku Papua sebagai kewajiban bagi BUMN dalam membantu pengembangan usaha untuk warga lokal di wlayah kerja peruahaan bersangkutan.
Kehadiran Pertamina tidak hanya menjaga ketahanan stok BBM untuk pemenuhan kebutuhan warga tetapi juga menjadi lembaga penyalur bantuan modal kerja bagi pengusaha lokal yang memiliki kelayakan usaha.
"Program CSR dan SMEPP Pertamina MOR VIII Maluku Papua akan membantu pengembangan bantuan modal usaha melalui pola kemitraan, ya ini sudah kami gulirkan di sejumlah daerah sesuai jadwal yang sudah dibuat," katanya.
Berdasarkan data penyaluran dana bantuan bergulir pola kemitraan Pertamina MOR VIII Maluku Papua hingga semester pertama 2017 mencapai Rp1 miliar lebih (*)