Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menjadikan Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai pemimpin sektor (leading sector) pembangunan ekonomi, yang dituntut untuk berkoordinasi dengan instansi terkait baik secara vertikal maupun horizontal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen, di Jayapura, Senin, mengatakan kondisi geografis Papua mengharuskan pembukaan wilayah-wilayah terisolir melalui lapangan terbang (lapter) misionaris pada awalnya, cukup signifikan menunjukkan pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, pembangunan ekonomi mengedepankan peran sektor perhubungan sebagai sektor potensial yang dapat berperan sebagai penggerak bagi sektor-sektor lainnya.

"Artinya, dalam aspek ekonomi, untuk wilayah terpencil, konektivitas khususnya jalur udara telah menumbuhkan perekonomian dengan membawa bahan-bahan lokal lalu dijual dan akhirnya berdampak pada pembangunan," katanya.

Menurut Hery, untuk itu, dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional ke-46 tingkat Provinsi Papua, dinas terkait harus dapat mengembangkan lapter di berbagai lokasi untuk mendukung proses pembangunan di wilayah tersebut.

"Tidak hanya jalur udara, darat dan laut pun memiliki peran yang sama untuk membuka keterisolasian di wilayah-wilayah terpencil sehingga Dinas Perhubungan harus berupaya lebih maksimal ke depannya," ujarnya.

Dia menuturkan tanpa Dinas Perhubungan, belum tentu semua aspek dapat tercapai sehingga instansi terkait harus berkomitmen memberikan yang terbaik untuk masyarakat.

"Dinas Perhubungan di wilayah ini memiliki tantangan yang unik melihat kearifan lokal yang Papua miliki, untuk itu diharapkan dapat lebih objektif menjawab tantangan di tengah masyarakat melalui pelayanan yang memadai," katanya lagi.

Dia menambahkan pihaknya mengharapkan Dinas Perhubungan dapat menginventarisasi konektivitas di wilayah-wilayah pedalaman yang terisolir agar kebutuhan masyarakat khususnya dalam pengembangan ekonomi dapat tercapai dengan baik. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024