Wamena (Antara Papua) - Penurunan harga semen dari jutaan rupiah menjadi Rp380 ribu per sak di beberapa kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua, bukan karena subsidi melainkan karena sinergitas antarBUMN serta antara pemerintah dan pengusaha.

Kabag Perekonomian Kabupaten Jayawijaya Wolter Benny Hesegem di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan, semen Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang dijual di Jayawijaya murni kerja sama BUMN dan CV Ninurwakur.

"Jadi ini murni tidak disubsidi baik pesawat, tol laut, bahkan semen pun tidak disubsidi. Tapi ini karena sinergi antarBUMN, karena itu PPI harus masuk di Papua sesuai perintah Presiden," kata Wolter.

Koordinastor wilayah Papua yang selama ini giat memperjuangkan penurunan harga semen itu mengatakan, harga ekonomis terendah semen 40 kilogram yang diberikan oleh PPI ke Kabupaten Jayawijaya adalah Rp370 ribu per sak. Sedangkan CV Ninurwakur menjual kepada toko dan masyarakat dengan harga Rp380 ribu per sak.

"Jika masyarakat membeli di toko yang telah ditunjuk, yakni Toko Yuda, Toko ABK dan Toko Mulia Jaya, maka harganya ialah Rp390 ribu per sak yang 40 kg, karena toko-toko ini sudah komitmen dengan PPI bahwa tidak boleh jual lebih dari harga Rp390 ribu," katanya.

Menurut dia, saat kunjungan kerja Menteri BUMN Rini Soemarno ke Jayawijaya dan Puncak Jaya melakukan penurunan harga semen menjadi Rp370 ribu per sak. Namun setelah dibahas ulang di Jakarta akhirnya disepakati harga jual menjadi Rp390 ribu per sak untuk semen 40 kilogram.

"Jadi sekarang kalau ada isu bahwa semen itu subsidi, itu semua tidak benar. Yang benar itu sinergitas antarBUMN. Jika memang masih kurang puas, silahkan datangi orang PPI untuk pertanyakan itu atau datang langsung ke saya, saya akan jelaskan," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024