Timika (Antara Papua) - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, akan merealisasi pengadaan tiga unit kapal cepat pada 2018.

"Kementerian Perhubungan RI sudah sudah setujui dan akan dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018. Jadi nanti Dishubkominfo yang tentukan sendiri spesifikasi dan beli sendiri," kata Kepala Dishubkominfo Mimika, John Rettob di Timika, Sabtu.

Pengadaan kapal cepat tersebut menurut John akan digunakan untuk alat transportasi bagi masyarakat yang tinggal di kampung-kampung yang ada di wilayah pesisir Mimika. Kapal tersebut akan melayani transportasi masyarakat dari pusat Distrik pesisir menuju ke Timika.

Tiga unit kapal cepat yang direncanakan tersebut menurut John berkapasitas 24 penumpang dan tidak untuk mengangkut barang.

Sementara itu, untuk alat transportasi warga pesisir ke pusat distrik akan dilayani dengan `longboat` yang segera dihibahkan oleh Dishubkominfo pada 2017 ini juga sebanyak 11 unit.

`Longboat` dengan spesifikasi panjang sembilan meter dan lebar dua meter tersebut akan dilengkapi dengan mesin motor tempel berkekuatan 25 pk. Lima unit `longboat` akan diserahkan kepada warga di distrik Mimika Barat Jauh dan enam lain kepada masyarakat di distrik Amar.

Sebelumnya pada 2016, Dishubkominfo Mimika juga telah menghibahkan sebanyak sembilan `longboat` kepada warga sembilan kampung di distrik Mimika Barat Tengah.

John berharap agar dengan bantuan tersebut warga pesisir Mimika dapat terbantu untuk memperlancar perjalan dari kampung menuju pusat distrik atau menuju ke Timika.

Pasalnya sejumlah kendala lain seperti dangkalnya aliran sungai sebagai jalur transportasi ke Timika akibat surut telah ditangani oleh Dishubkominfo yaitu melalui pengerukan darah aliran sungai pada 2016-2017 di beberapa titik yang sering mengalami pendangkalan terparah pada saat air surut.

"Pengerukan kali sudah kami kerjakan seperti kali Ipa, kali Kekwa, alur sungai menuju Kokonao dan alur dari Timika menuju Atuka. Kita kerja secara bertahap kurang lebih selama dua tahun. Dengan pengerukan alur sungai kita berharap agar jalur transportasi sungai di pesisi Mimika tidak lagi tergantung pada pasang-surut air laut," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024