Timika (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua telah menyikapi laporan dari masyarakat soal meninggalnya lima warga di Distrik Jita karena ketiadaan petugas Puskesmas di wilayah itu.

Sekretaris Daerah Mimika Ausilius You di Timika, Senin, mengatakan, pihaknya telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Philipus Kehek bersama jajarannya untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut.

"Dinas Kesehatan sebagai ujung tombak terdepan dalam hal pelayanan kesehatan harus segera mencari tahu kebenaran laporan tersebut, bila perlu segera mengirim tim ke Jita," kata Ausilius.

Ia menyayangkan jika benar kematian lima warga Jita itu karena kelalaian petugas kesehatan di Puskesmas Jita yang selalu tidak berada di tempat tugas.

"Sudah semestinya semua ASN (Aparatur Sipil Negara) ada di tempat tugas. Kalau benar mereka tidak ada di tempat tugas lalu mengakibatkan warga tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai sampai terjadi kasus meninggal dunia, ini merupakan pelanggaran berat dan harus diberikan sanksi tegas," katanya.

Sekretaris Dinkes Mimika Raynold Ubra mengakui telah menerima laporan dari Kepala Kampung Kamapri dan Kepala Distrik Jita soal adanya warga yang meninggal setelah terserang penyakit.

Atas laporan itu, Dinkes Mimika telah memerintahkan Kepala Seksi Wabah dan Bencana untuk segera menyikapinya.

Tidak itu saja, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Mimika telah memanggil Kepala Puskesmas Jita agar mempertanggungjawabkan laporan kejadian tersebut.

"Petugas kesehatan di Puskesmas Jita telah diperintahkan untuk segera kembali ke tempat tugas mereka pada 6 Oktober 2017 menggunakan pesawat terbang untuk segera menangani kejadian di sana," kata Raynold.

Dinkes Mimika berkomitmen untuk memberikan sanksi tegas kepada petugas yang lalai meninggalkan tempat tugas mereka di Puskesmas Jita.

Lima warga Jita itu meninggal dalam kurun waktu tiga bulan terakhir di Kampung Pece.

"Kami sangat kecewa dengan kinerja petugas Puskesmas Jita yang selama ini tidak pernah ada di tempat tugas. Karena ketiadaan petugas, ada lima warga meninggal dunia di Pece," kata salah seorang warga Jita bernama Agus Otanafake.

Ia mengatakan kelima warga yang meninggal itu rata-rata mengalami serangan penyakit malaria.

Kepala SD Inpres Jita, Juwita Bietsh mengakui kesulitan yang dihadapi warga Distrik Jita untuk berobat karena ketidakaktifan petugas kesehatan di wilayah itu.

"Kami di sana susah kalau sakit, tidak ada petugas kesehatan. Mau ke mana-mana sulit karena jaraknya terlalu jauh," tutur Juwita.

Distrik Jita merupakan salah satu distrik terjauh dari Timika, ibu kota Kabupaten Mimika. Untuk menjangkau distrik yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Asmat di wilayah timur Mimika itu, warga harus mencarter perahu motor dengan waktu tempuh sekitar delapan hingga sembilan jam dari Timika.

Adapun tranportasi pesawat terbang perintis tidak setiap saat melayani penerbangan ke Jita.(*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor :
Copyright © ANTARA 2024