Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku Papua menyebut kini masyarakat di dua wilayah itu semakin menyukai BBM berkualitas seperti pertalite dan dexlite.

General Manager Pertamina MOR VIII Made Adi Putra, di Jayapura, Jumat, menuturkan pihaknya ingin masyarakat Maluku-Papua peduli dengan penggunaan BBM berkualitas, selain lebih bagus untuk mesin kendaraan tetapi juga ramah lingkungan.

"Khusus di Maluku-Papua, sekarang tingkat kepedulian terhadap BBM yang lebih baik meningkat. Rasio premium saat Januari 2017 masih di angka 85 persen, sekarang sudah sisa 59 persen. Ini karena kita menyediakan "suply point" di beberapa tempat, dulu itu hanya di Wayame (Ambon) dan Jayapura (Papua)," ujarnya.

Tidak hanya pada varian bensin, hal serupa juga mulai terlihat pada BBM untuk mesin disel yang baru mulai dipasarkan di Maluku-Papua pada tahun ini.

"Untuk Gas oil (bahan bakar disel), dulu Solar 98 persen dan yang non subsidi hanya 2 persen, tapi sekarang sudah naik jadi 14 persen, padahal secara nasional rasionya hanya 3 persen," kata dia.

Made memandang karakter masyarakat di Maluku-Papua agak berbeda dengan wilayah lain di Indonesia, dan hal tersebut lebih memudahkan Pertamina untuk mendongkrak penjualan BBM yang lebih berkualitas dan tidak disubsidi pemerintah.

"Apalagi khusus di Papua masyarakatnya dari sisi harga tidak terlalu sensistif, yang penting barangnya ada," ujarnya lagi.

Menurut dia, pihaknya akan mulai mencoba memasarkan pertalite di daerah-daerah yang hingga kini masih banyak di jual BBM eceran jenis premium tetapi harganya tinggi.

"Apa lagi seperti di Wamena (Jayawijaya), harga premium industri Rp18 ribu/liter, kalau dengan pertalite dapat juga Rp18 ribu/liter," kata Made.

Ia menambahkan, kini mesin pabrikan kendaraan membutuhkan kompresi yang tinggi sehingga angka ronnya harus tinggi. Bahkan menurutnya di negara lain sudah tidak ada lagi ron 88 seperti yang terdapat di premium, yang paling rendah 92 paling rendah.

Karenanya Pertamina akan berusaha untuk terus meningkatkan kesdaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih baik meski di sejumlah daerah terdapat berbagai kendala.

"Kita terbatas dalam sisi sarpras penampungannya, banyak penyalur BBM yang hanya memiliki dua tangki yang tadinya hanya untuk premium dan solar. Jadi kita lagi mendorong mereka untuk membangun tangki penyimpanan BBM," ujar Made. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024