Jayapura (Antara Papua) - Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) Doso Agung menyatakan pihaknya tengah fokus mendorong agar Papua bisa melakukan ekspor langsung ikan tuna.

"Ikan tuna dari dulu sudah ada, tetapi pengekspornya bukan Papua, dikirim dari Surabaya atau Jakarta. Jadi, dikenalnya ikan dari Surabaya atau Jakarta, padahal ikannya dari Papua," ujarnya di Jayapura, Sabtu.

"Sekarang kita ekspor langsung dari Papua, yang penting status ekspornya, artinya pengusaha sudah langsung terima bayaran," sambungnya.

Ia menyebut dengan ekspor langsung dari Pelabuhan Jayapura maka devisanya masuk ke masyarakat Papua dan pengusaha bisa lebih untung.

"Dulu pengiriman ke Jepang sampai 30 hari, sekarang hanya 20 hari, dan tiap kontainer bisa menghemat hampir 400 dolar AS. Daya saing Papua bisa lebih baik lagi," kata dia.

Menurut dia kualitas yang dihasilkan pengusaha Papua sudah bisa memenuhi standar pengekspor. Sejak dilakukan ekspor langsung melalui Pelabuhan Jayapura pada 2016, perlahan-lahan investor mengalihkan investasinya.

"Teman-teman (investor) yang biasa mengolah di Surabaya sudah mulai melakukannya di Papua dan Sorong (Papua Barat). Ini bagus karena menyerap tenaga kerja," ujarnya lagi.

Ia mengklaim Gubernur Papua Lukas Enembe pun telah menyatakan dukungan terhadap program tersebut dan akan menelurkan sebuah kebijakan untuk melindungi sumber daya alam Papua yang sangat diminati di pasaran internasional.

"Bahkan kami memperoleh dukungan dari Gubernur Papua. Nantinya semua produk yang bisa diekspor tidak boleh diperdagangkan di dalam negeri, jadi ekspornya dari Papua," kata Doso.

Dia pun meyakini ekspor ikan tuna melalui Pelabuhan Jayapura sudah bisa dilakukan dalam waktu dekat karena pengusaha sudah menyiapkan bahan bakunya dan pihak Pelindo meminjamkan "container reefer" kepada mereka agar kualitas produk yang dikirim bisa terjaga.

"Tahun ini sudah harus bisa, bulan depan kita sudah mulai ekspor ikan tuna dari Jayapura. Ikan tuna dari Papua kualitasnya nomor satu karena lautnya masih bersih dan sumber daya alamnya masih berlimpah. Pangsa pasarnya mencapai Eropa, Jepang, dan Tiongkok," kata Doso. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024