Timika (Antara Papua) - Sebanyak 806 warga dari empat kampung di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua yang dievakuasi ke Timika dan ditampung di Gedung Eme Neme Yauware tidur tanpa alas di lantai.

Koordinator warga yang dievakuasi, Kemaniel Waker di Timika, Selasa mengatakan sebagian besar warga terpaksa tidur tanpa beralaskan apa-apa sementara tas-tas milik mereka dijadikan sebagai bantal.

Sejak Senin (20/11) sore, 806 warga dari Kampung Kimbeli, Banti I, Banti II dan Opitawak dievakuasi dan ditampung di Timika akibat sulit untuk mengakses layanan kesehatan, pendidikan, sembako maupun trauma pasca diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) sekitar tiga pekan.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menganjurkan agar di Gedung Eme Neme Yauware yang menjadi Posko pengungsi Tembagapura itu disediakan fasilitas yang memadai agar warga bisa beristirahat dengan tenang dan nyaman seperti tempat tidur, air bersih, MCK dan lainnya.

Pemkab Mimika hanya memasang enam tenda diantaranya empat berukuran sedang dan dua yang lain berukuran besar sebagai tempat tinggal pengungsi yang juga tidak dilengkapi dengan penerangan lampu.

Bahkan hujan yang mengguyur kota Timika pada Selasa sore menyebabkan tenda-tenda tersebut tergenang air. Warga terpaksa pindah ke dalam gedung.

Selain itu, Kemaniel mengaku beberapa tikar dan selimut telah dibagikan oleh Kemensos namun tidak cukup sehingga warga hanya tidur tanpa beralaskan apa-apa.

Kemaniel juga mengungkapkan makanan yang disediakan juga tidak mencukupi warga yang ada sehingga banyak warga yang kemudian mencari makan di luar posko pengungsian.

"Tadi saya lihat makan kurang sehingga ada sebagain yang dapat dan sebagiannya tidak dapat jadi ada yang pergi makan di warung," kata Kemaniel.

Ia berharap ke depannya bahan makanan dapat dibagi dua dan di masak di dua dapur yang salah satunya dikerjakan oleh ibu-ibu pengungsi sehingga dapat mencukupi kebutuhan mereka.

Ketersediaan air bersih untuk mandi dan mencuci, menurut Kemaniel juga menjadi salah satu kendala lain yang dihadapi para pengungsi di tempat penampungan.

Ia berharap pemkab setempat dapat memperhatikan kebutuhan mereka sehingga terutama anak-anak dapat dipenuhi kebutuhannya. (*)

Pewarta : Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024