Jayapura (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Papua dan Papua Barat menyebutkan tersisa empat kabupaten yang belum tersalurkan beras cadangan pemerintah (BCP), karena keterbatasan kapasitas muatan pesawat.
Manajer Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Kantor Wilayah Papua Guido XL Pereira di Jayapura, Papua, Senin, mengatakan keempat daerah tersebut yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Puncak, Nduga, dan Intan Jaya.
"Keempat daerah tersebut rata-rata berada di wilayah pegunungan, sehingga pengirimannya harus menggunakan transportasi pesawat dengan kapasitas pemuatan per hari hanya 1,5 ton dan rata-rata hanya mendapatkan tiga flight," katanya.
Menurut Guido, pada Minggu (21/4/2024) realisasi penyaluran BCP dengan alokasi Januari sampai dengan Maret 2024 yakni sebesar 16.073.780 kilogram atau baru mencapai 64,95 persen.
"Dengan sisa pagu sejumlah 8.675.560 kilogram, yang mana saat ini sedang dalam proses pendistribusian oleh transporter yaitu PT Yasa," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya optimistis menyelesaikan pendistribusian sesuai jadwal paling lambat akhir April 2024.
"Pada akhir April, BCP sudah harus diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM)," katanya.
Dia menambahkan untuk stok beras medium yang tersedia di gudang Bulog sebanyak 21.000 ton dan rencana masuk sebanyak 36.000 ton secara bertahap dari gudang Jawa Timur dan gudang Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), sehingga stok beras yang tersedia menjadi 57.000 ton dengan ketahanan aman selama 12 bulan ke depan.