Jayapura (Antara Papua) - Direktorat Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polda Papua mengajak warga di Kampung Maribu, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, agar menolak paham radikal dan anti Pancasila yang bisa merusak tatanan kehidupan yang ada.

"Ajakan ini kami lakukan dengan cara sosialisasi pembinaan dan kamtibmas di Kampung Maribu pada Rabu (22/11) kemarin," kata Kabag Bin Dit Binmas Polda Papua AKBP Alifdin Kaefa di Kota Jayapura, Kamis.

Menurut dia, dalam acara sosialiasi itu, hadir juga Kasie Binluh Sub Dit Bintibul Dit Binmas Polda Papua Kompol Agung Ichtiarso, Kasie Binanev Bagbinops Binmas Kompol Luther Tarik, Kasat Binmas Polres Jayapura AKP Yudo Winarno, dan Kapolsek Sentani Barat AKP P Harianja.

Lalu, anggota Babhinkamtibmas Kampung Maribu Brigpol Isak Sadrak Yaru, Kepala Kampung Maribu Napoleon Tonggorutau, para perwira, anggota Dit Binmas Polda Papua dan warga masyarakat Kampung Maribu yang berjumlah kurang lebih sekitar 90 orang.

Pada momentum itu, Kabag Bin Ops Dit Binmas Polda Papua menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan mereka yaitu ingin bertatap muka langsung dengan masyarakat Maribu, guna melakukan pembinaan kamtibmas sekaligus menyampaikan perkembangan informasi guna mengantisipasi berkembangnya paham radikalisme dan anti pancasila.

"Ini menjadi pembicaraan nasional dimana kelompoIkelompok tertentu akan merubah atau Menganti dasar negara kita yaitu Pancasila, oleh karena itu untuk mengantisipasi paham radikalisme Bapak Presiden Republik Indonesia Jokowi mengeluarkan Perpu Nomor 2 Tahun 2017," katanya.

Dengan adanya Perpu, lanjut dia, diharapkan tidak ada yang berani merubah dasar negara, karena Pancasila itu merupakan ideologi bangsa dan negara Indonesia yang sudah dibuat oleh para pendahulu bangsa.

"Pancasil itu harga mati, Indonesia harga mati dari Sabang sampai Merauke yang didalamnya terdiri dari beribu pulau dan di huni beberapa suku yang di bingkai dalam kesatuan yaitu Bhineka Tunggal Ika," katanya.

"Apabila ada warga yang mendengarkan adanya sekelompok orang yang mencurigakan agar segera melaporkan kepada kami pihak kepolisian, ada Bhabinkamtibmas atau polsek dan polres sehingga pihak kepolisian dengan cepat mengambil langkah-langkah atau tindakan persuasif serta situasi tetap aman dan terkendali," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa kepolisian tidak bisa bekerja sendirian tanpa bantuan masyarakat, karena polisi adalah mitra masyarakat, mitra adat, dan mitra agama oleh karena itu, secara bersama-sama haru menjalin komunikasi yang baik sehingga semua permasalahan yang ada di kampung bisa diselesaikan dengan baik dan aman.

"Kepala Kampung Maribu dan para tokoh adat, agama, pemuda dan perempuan sangat antusias dengan acara ini dan mereka nyatakan sikap untuk membantu memantau pergerakn paham radikal dan anti Pancasila di kampungnya. Kepala Kampung Maribu juga berjanji akan bangun rumah untuk Bhabinkamtibmas, sudah bangun dua pos keamanan dan dibentuk FKPM," katanya.

Diakhir kegiatan tersebut, Dit Binmas Polda Papua menyumbangkan sejumlah Alkitab, bola volly dan net, buku tulis serta kawat duri 10 rol. (*)

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024