Jayapura (Antara Papua) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giyai yang juga pelaksana tugas Direktur RSUD Jayapura mengajak berbagai pihak untuk membersihkan lingkungan di kompleks Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura yang terkesan kumuh dan banyak sampah berserakan.

"Saya ajak semua pihak terutama pengelola institusi kesehatan untuk membersihkan sampah di dalam halaman rumah sakit, dan luar biasa sampahnya cukup banyak melampaui kandang binatang, dan hampir menyerupai tempat akhir pembuangan sampah," ujar Aloysius, di Jayapura, Sabtu.

Ia juga mengajak berbagai organisasi kepemudaan untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan bersih-bersih lingkungan rumah sakit itu.

Menurut Aloysius, sejak hari pertama diberikan kepercayaan sebagai Plt Direktur RSUD Jayapura pada 26 November 2017, ia langsung memimpin aksi penataan lingkungan rumah sakit.

"Saya dengan beberapa teman (pegawai RSUD Jayapura) bongkar seng yang mengelilingi bangunan yang sudah hampir 10 tahun belum jadi karena penuh dengan ludah pinang dan beragam kotoran/sampah," ujarnya.

Kondisi itu, kata dia, tidak layak sebagai halaman rumah sakit, apalagi RSUD Jayapura sebagai salah rumah sakit rujukkan tertinggi di Papua.

Oleh karena itu, seluruh komponen masyarakat di sekitar areal rumah sakit, termasuk aparat sipil negara (ASN) dari rumah sakit, Sekolah Menengah Atas Kesehatan (SMAKES) Jayapura, Laboratorium Kesehatan Daerah dan beberapa organisasi kepemudaan (OKP) diajak secara bersama-sama untuk membersihkan halaman dalam rumah sakit.

"Halaman yang kita bersihkan ini kita akan tata sebagai taman yang bagus, dan akan indah dipandang oleh pasien, pegawai, pengunjung dan juga keluarga pasien," ujarnya.

Sedangkan seluruh dinding bangunan di sekitar rumah sakit, kata dia, akan ditempelkan baliho dengan tulisan ajakan kesehatan yang bisa dilihat oleh pengunjung bahkan pegawai rumah sakit terutama dalam meningkatkan mutu kulitas pelayanan rumah sakit.

"Misalnya ada standar operasional (SOP), visi dan misi rumah sakit, standar pelayanan maksimum dan informasi kesehatan lainnya yang akan ditempel diseluruh dinding rumah sakit," ujarnya.

Selain itu, ajakan tidak boleh merokok, tidak boleh minum minuman keras (miras), tidak boleh membuang ludah pinang sembarangan juga akan dibuatkan dalam bentuk tulisan di baliho lalu ditempel di seluruh dinding rumah sakit.

Sementara itu, Kasubag Umum RSUD Jayapura Yelpit Wakerkwa mengatakan sebelum kerja bakti pembersihan massal dilaksanakan, pihak manajemen rumah sakit sudah menyebarkan undangan ke masing-masing unit kerja untuk terlibat aktif dalam kerja bakti.

"Dari 700 lebih perawat yang ada di rumah sakit ini, ada sekitar 200 lebih perawat yang terlibat dalam kerja bakti ini," ujarnya.

Ia menambahkan, tidak semua perawat terlibat dalam kerja bakti karena mereka melayani pasien di ruangan-ruangan. (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024