Timika (Antara Papua) - Petugas Kesehatan Puskesmas Timika Jaya, Mimika, Papua mengagendakan inspeksi mendadak makanan kedaluwarsa di area kelurahan Timika Jaya dan Kelurahan Wanagon pekan depan.
Kepala Puskesmas Timika Jaya, dr Moses Untung mengatakan sidak yang akan digelar tersebut untuk mengantisipasi beredarnya makanan kedaluwarsa yang dijual oleh pemilik toko, kios ataupun supermarket yang ada di wilayah pelayanan mereka menjelang hari raya Natal.
Upaya pencegahan beredarnya makanan kedaluwarsa tersebut akan menggandeng sejumlah pihak seperti Satpol PP, Babinsa dan pegawai kelurahan.
Menurut Moses masih terdapat pedagang nakal yang masih mencari keuntungan dengan menjual bahan makan kedaluarsa pada momen hari raya. Padahal jika makan tersebut dikonsumsi maka akan berbahaya bagi kesehatan.
"Ini harus kita antisipasi. Kalau memang kita temukan, maka kita kumpulkan dan dibasmi secara besar-besaran," kata dr Moses.
Sebelumnya, sidak makanan kedaluwarsa juga pernah digelar pada Juli 2018 sebelum hari lebaran. Menurut dr Moses dalam sweeping yang dilakukan jelang lebaran tersebut terbukti banyak para pedagang yang memperjual belikan makanan dan minuman yang telah melewati masa berlaku seperti minuman kaleng, makanan ringan, bahan pembuatan roti dan kue serta bahan makanan lainnya.
"Tugas kita itu untuk menutup akses perolehan bahan makanan dan minuman kedaluwarsa bagi masyarakat. Kalau konsumsi makanan yang sudah lewat masa berlaku reaksinya bukan hanya terjadi sesaat setelah mengonsumsi, tapi juga menimbulkan bibit penyakit dalam tubuh manusia, sehingga lebih baik mengantisipasi lebih awal," tuturnya. (*)
Kepala Puskesmas Timika Jaya, dr Moses Untung mengatakan sidak yang akan digelar tersebut untuk mengantisipasi beredarnya makanan kedaluwarsa yang dijual oleh pemilik toko, kios ataupun supermarket yang ada di wilayah pelayanan mereka menjelang hari raya Natal.
Upaya pencegahan beredarnya makanan kedaluwarsa tersebut akan menggandeng sejumlah pihak seperti Satpol PP, Babinsa dan pegawai kelurahan.
Menurut Moses masih terdapat pedagang nakal yang masih mencari keuntungan dengan menjual bahan makan kedaluarsa pada momen hari raya. Padahal jika makan tersebut dikonsumsi maka akan berbahaya bagi kesehatan.
"Ini harus kita antisipasi. Kalau memang kita temukan, maka kita kumpulkan dan dibasmi secara besar-besaran," kata dr Moses.
Sebelumnya, sidak makanan kedaluwarsa juga pernah digelar pada Juli 2018 sebelum hari lebaran. Menurut dr Moses dalam sweeping yang dilakukan jelang lebaran tersebut terbukti banyak para pedagang yang memperjual belikan makanan dan minuman yang telah melewati masa berlaku seperti minuman kaleng, makanan ringan, bahan pembuatan roti dan kue serta bahan makanan lainnya.
"Tugas kita itu untuk menutup akses perolehan bahan makanan dan minuman kedaluwarsa bagi masyarakat. Kalau konsumsi makanan yang sudah lewat masa berlaku reaksinya bukan hanya terjadi sesaat setelah mengonsumsi, tapi juga menimbulkan bibit penyakit dalam tubuh manusia, sehingga lebih baik mengantisipasi lebih awal," tuturnya. (*)