Jayapura (Antara Papua) - Konsul RI di Vanimo, Papua Nugini Elmar Lubis mengatakan, rencana perdagangan langsung ke PNG diusulkan masuk dalam agenda yang akan dibahas ditingkat pemerintah kedua negara atau joint border committe (JBC).

"Masalah perdagangan kedua negara khususnya perdagangan langsung dari Indonesia melalui Papua diusulkan untuk dibahas ditingkat JBC sehingga nantinya dapat segera direalisasikan,"kata Konsul RI di Vanimo, Elmar Lubis kepada Antara di Jayapura,Selasa.

Elmar mengaku, dalam pertemuan antarpejabat perbatasan RI-PNG (border liasion meeting/BLM) yang berlangsung di Sorong, Papua Barat, disepakati bahwa perdagangan merupakan salah satu agenda yang diusulkan pembahasannya dilanjutkan ke JBC, termasuk menjadikan pameran dagang di perbatasan menjadi kegiatan tahunan.

Selain perdagangan,kata Elmar yang agenda lainnya yang diusulkan untuk dibahas ditingkat JBC yakni perhubungan dan karantina serta bea cukai.

Perhubungan, karantina dan bea cukai perlu dibahas lanjut karena lalu lintas warga kedua negara khususnya PNG yang masuk dan berbelanja terus meningkat, kata Elmar Lubis.

Sementara itu, Karo Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Pemprov Papua Suzana Wanggai secara terpisah mengatakan, Pemprov Papua sangat mendorong rencana perdagangan antar kedua negara.

Apalagi dari segi jarak, kata Suzana, Papua lebih dekat ke kawasan PNG sehingga harganya bisa bersaing dengan pengusaha dari negara lain.

"Sudah saatnya para pengusaha di Papua mengambil peluang tersebut sehingga Papua dapat dijadikan pintu bagi perdagangan ke PNG," harap Suzana Wanggai.

JBC merupakan pertemuan setingkat diatas BLM yang dilaksanakan secara bergantian setiap tahunnya antar RI dan PNG. (*)

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024