Jayapura (Antaranews Papua) - Babinsa Koramil 1701-14/Kemtuk Gresi Serka Siswanto bersama Kepala Kampung Swentab Nahor Wadi membantu warga menanam padi gogo, di Kampung Swentab, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (9/1).
Aksi penanaman padi gogo itu juga diawasi oleh Marsidi selaku Ketua Penyuluh Pertanian lapangan (PPL) Kampung Swentab.
Menanam padi gogo berbeda dengan menanam padi di lahan sawah pada umumnya.
Perbedaan cara menanam padi gogo yaitu lahan yang digunakan adalah lahan kering dengan menanam benih langsung.
Varietas padi yang ditanam ini adalah merupakan padi yang tahan kekeringan dan tahan penyakit, terutama pada padi gogo yaitu penyakit blas.
Uji coba penanaman padi gogo tersebut dilaksanakan secara bergotong royong pada lahan seluas setengah hektare yang sudah siap ditanami karena pembukaan lahan sawah kering tersebut baru pertama kali dilaksanakan.
Total luas lahan yang sudah dibuka dengan alat berat seluas lima hektare dari 13 hektar lahan yang disiapkan.
Serka Siswanto mengatakan penanaman padi gogo itu merupakan program upaya khusus (upsus) swasembada pangan.
Lahan sawah di kampung Swentab tidak sama dengan lahan sawah di wilayah lain yang sudah memiliki sumber air dan irigasi untuk mengairi lahan sawah milik para petani.
"Warga sangat senang dengan dilaksanakannya tanam padi perdana ini meskipun warga belum memahami betul cara pengelolahan sawah, namun PPL dan kami para Babinsa akan selalu mendampingi para petani dalam proses pengolahan sawah mereka," kata Serka siswanto.
Kepala Kampung Swentab Nahor Wadi mengucapkan terima kasih banyak kepada Babinsa Koramil 1701-14/Kemtuk Gresi yang telah membantu para petani dalam kegiatan tersebut.
Babinsa Koramil 1701-14/Kemtuk Gresi telah mendampingi para petani mulai dari pembukaan lahan, penyiapan lahan dan sampai dengan proses tanam padi berlangsung.
"Semoga ke depan program pembukaan lahan sawah untuk meningkatkan swasembada pangan di Distrik Kemtuk Gresi dapat berjalan dengan baik dan sukses demi peningkatan ekonomi masyarakat Distrik Kemtuk Gresi," ujar Nahor. (*/adv)
Aksi penanaman padi gogo itu juga diawasi oleh Marsidi selaku Ketua Penyuluh Pertanian lapangan (PPL) Kampung Swentab.
Menanam padi gogo berbeda dengan menanam padi di lahan sawah pada umumnya.
Perbedaan cara menanam padi gogo yaitu lahan yang digunakan adalah lahan kering dengan menanam benih langsung.
Varietas padi yang ditanam ini adalah merupakan padi yang tahan kekeringan dan tahan penyakit, terutama pada padi gogo yaitu penyakit blas.
Uji coba penanaman padi gogo tersebut dilaksanakan secara bergotong royong pada lahan seluas setengah hektare yang sudah siap ditanami karena pembukaan lahan sawah kering tersebut baru pertama kali dilaksanakan.
Total luas lahan yang sudah dibuka dengan alat berat seluas lima hektare dari 13 hektar lahan yang disiapkan.
Serka Siswanto mengatakan penanaman padi gogo itu merupakan program upaya khusus (upsus) swasembada pangan.
Lahan sawah di kampung Swentab tidak sama dengan lahan sawah di wilayah lain yang sudah memiliki sumber air dan irigasi untuk mengairi lahan sawah milik para petani.
"Warga sangat senang dengan dilaksanakannya tanam padi perdana ini meskipun warga belum memahami betul cara pengelolahan sawah, namun PPL dan kami para Babinsa akan selalu mendampingi para petani dalam proses pengolahan sawah mereka," kata Serka siswanto.
Kepala Kampung Swentab Nahor Wadi mengucapkan terima kasih banyak kepada Babinsa Koramil 1701-14/Kemtuk Gresi yang telah membantu para petani dalam kegiatan tersebut.
Babinsa Koramil 1701-14/Kemtuk Gresi telah mendampingi para petani mulai dari pembukaan lahan, penyiapan lahan dan sampai dengan proses tanam padi berlangsung.
"Semoga ke depan program pembukaan lahan sawah untuk meningkatkan swasembada pangan di Distrik Kemtuk Gresi dapat berjalan dengan baik dan sukses demi peningkatan ekonomi masyarakat Distrik Kemtuk Gresi," ujar Nahor. (*/adv)