Sentani (ANTARA) - Pada pengujung Januari 2024, cuaca Jayapura dan sekitarnya kurang bersahabat karena sejak pagi diguyur hujan ringan hingga lebat. Itulah yang menyebabkan langkah wartawan ANTARA dari Kota Jayapura menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 di daerah perbatasan Skouw RI-Papua Nugini (PNG) sedikit tersendat.
Perjalanan dengan menumpang kendaraan dimulai pukul 09.00 WIT. Butuh waktu kurang lebih 1 jam dari Kota Jayapura menuju perbatasan RI-PNG Skouw.
Titik TPS yang biasanya digunakan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) RT 005, RW 002 perbatasan Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua , ada di pasar perbatasan Skouw.
Kunjungan ke TPS tersebut penting untuk memberikan informasi terkini kondisi perbatasan Skouw RI-PNG, yang merupakan garda terdepan "wajah" Indonesia dengan negara tetangga Papua Nugini.
Lokasi TPS yang biasa digunakan yakni di pasar perbatasan RI-PNG Skouw. Namun, setibanya di lokasi, tidak terlihat persiapan apa pun yang dilakukan warga maupun pihak KPPS yang bertugas menyiapkan dan menyukseskan pencoblosan di TPS.
Kondisi pasar kala itu juga hanya ada beberapa pedagang yang membuka kios dan terlihat tukang ojek sedang menunggu penumpang. Saat datang di perbatasan RI-PNG Skouw memang bukan merupakan hari pasar.
Hari pasar awalnya tiga kali seminggu, Selasa, Kamis, dan Sabtu saat ini telah diubah oleh otoritas setempat baik Indonesia maupun PNG menjadi dua kali seminggu, Rabu dan Sabtu.
Maka wajar bila kondisi pasar perbatasan Skouw RI-PNG saat itu sepi karena memang bukan hari pasar. Kondisi di perbatasan ramai hanya saat hari pasar yang sehari bisa mencapai 500-1.000 orang yang melakukan perlintasan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kota Jayapura, Papua.
Perlintasan itu tidak hanya digunakan oleh manusia tetapi juga masuk keluar barang, baik dari Indonesia maupun PNG sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat perbatasan kedua negara.
Menurut Ketua RT 005 perbatasan Skouw RI-PNG Yeni Rahayaan, sejauh ini belum ada informasi dari Pemerintah Distrik Muara Tami atau dari Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Distrik (PPD) untuk pendistribusian logistik Pemilu 2024.
Biasanya, logistik pemilu akan didistribusikan ke TPS pada H-1 atau pada 13 Februari 2023 ke setiap TPS di Kota Jayapura khususnya di tiga TPS di wilayah perbatasan, yakni dua TPS di Kampung Mosso, dan satu TPS di Perbatasan RI-PNG Skouw.
Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada TPS 01 Perbatasan RI-PNG Skouw sebanyak 260 orang, baik itu warga WNI yang telah tinggal dan bekerja sebagai pedagang, tukang ojek, sopir mobil rental, maupun warga Kampung Wutung Papua Nugini yang telah menetap di wilayah Indonesia dibuktikan dengan identitas kependudukan kartu tanda penduduk (KTP).
Khusus untuk warga PNG yang telah menetap sebagai warga negara Indonesia, rata-rata semuanya adalah keluarga dari Ondoafi (Kepala Suku) perbatasan Skouw Stanis Tanfa Chilong. Stanis Tanfa Chilong merupakan satu-satunya pemilik tanah mulai dari Jembatan Tami Skouw hingga ke wilayah Perbatasan RI-PNG Skouw.
Ondoafi punya peran penting dalam derap pembangunan, aktivitas perdagangan, maupun penyelenggaraan pemilu agar dapat berlangsung aman, lancar, dan damai.
Stanis Tanfa Chilong mendukung tahapan hingga penyelenggaraan pemilu pada 14 Februari 2024. Dukungan itu terlihat dari berbagai spanduk dan baliho terpajang rapi di depan rumahnya. Semua warga yang ada di wilayah perbatasan wajib hukumnya untuk mendukung Pemilu Presiden-Wakil Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kota/kabupaten.
“Saya pastikan bahwa pencoblosan nanti akan berlangsung dengan baik dan aman karena semua warga mendukung suksesnya penyelenggaraan pemilu ini,” katanya.
Dukungan aparat keamanan, baik Satuan Tugas Perbatasan Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 122/Tombak Sakti, Pos Polisi Perbatasan RI-PNG, maupun Koramil 1701-22/Muara Tami, menjadikan tahapan hingga penyelenggaraan pemilu akan berlangsung dengan lancar.
“Saya percaya dengan petugas keamanan Indonesia yang begitu sigap dalam segala hal, dipastikan keamanan perbatasan akan mendapatkan dukungan penuh masyarakat setempat,” ujarnya.
Kepastian kondisi keamanan aman dan kondusif di Perbatasan RI-PNG Skouw ditegaskan oleh tokoh pemuda Joap Tanfa Chilong. Komunikasi ini dibangun oleh seluruh warga di perbatasan untuk menciptakan kondisi keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama tahapan hingga hari pencoblosan.
Ia mengaku sehari-sehari bersama masyarakat, tahu persis bagaimana kondisi yang saat ini ada sehingga bisa pastikan bahwa daerah perbatasan ini sangat aman.
Selain komunikasi yang dibangun bersama masyarakat Indonesia di wilayah perbatasan, komunitas itu juga terus mengajak keluarganya dari PNG untuk bersama-sama menciptakan kedamaian di wilayah ini, baik saat pemilu maupun sesudah pemilu.
“Keluarga kami dari PNG pun saya ajak komunikasi untuk sama-sama menjaga wilayah ini karena ketika ada permasalahan dan pagar kedua negara ditutup, maka ekonomi pasti akan lumpuh di sini,” ujarnya.
Kedamaian dan ketenteraman yang saat ini terjadi di wilayah perbatasan merupakan upaya semua pihak untuk menciptakan hal tersebut, terutama dukungan tokoh masyarakat adat pemilik tanah ulayat maupun tokoh pemuda.
Kasus-kasus pencurian kendaraan bermotor yang terjadi di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan sekitarnya yang ingin diselundupkan ke PNG melalui jalur darat Perbatasan Skouw RI-PNG, misalnya, selalu terbongkar atas peran tokoh masyarakat dan pemuda setempat.
Apalagi komunikasi yang baik terus terbangun antara masyarakat pemilik hak ulayat perbatasan dengan aparat keamanan TNI-Polri sehingga sampai saat ini kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap kokoh di ujung timur Indonesia. Bendera Merah Putih pun selalu berkibar di wilayah Perbatasan RI-PNG.
Kehadiran Polsub Sektor Skouw Perbatasan RI-PNG juga memberikan penegasan dalam penegakan hukum bagi masyarakat yang terlibat hukum, baik warga negara Indonesia maupun PNG.
Kapolsub Sektor Skouw Perbatasan RI-PNG Ipda Alexander Yarisetouw menyebutkan bersama tujuh personelnya selama ini menjaga kamtibmas di Perbatasan Skouw RI-PNG.
Menjelang Pemilu pada 14 Februari 2024, aparat rutin menggelar patroli dan razia minuman keras yang dibawa dari Kota Jayapura ke wilayah Perbatasan Skouw-PNG.
Polisi bersama tentara Satgas Pamtas dan Imigrasi Jayapura rutin melakukan patroli dan razia untuk menekan angka kriminalitas yang akan terjadi di daerah perbatasan menjelang pemilu.
Dengan komunikasi yang telah dibangun maka pihaknya yakin Pemilu 2024 di wilayah Perbatasan Skouw RI-PNG bakal tetap aman dan kondusif.
Personel kepolisan di Polsub Sektor Perbatasan Skouw berjumlah tujuh orang dan semua anggota terlibat aktif dalam pengamanan, baik melalui penjagaan maupun bersosialisasi langsung dengan masyarakat.
Anggota memang selama ini diinstruksikan untuk turun dan membaur dengan masyarakat di wilayah perbatasan ini untuk memperoleh informasi sekecil apapun guna mendukung terciptanya Kamtibmas yang aman dan kondusif.
Kadang ada kasus kejahatan seperti penyelundupan narkotika jenis ganja, penyelundupan vanili, kayu masohi, penyelundupan motor curian, namun kasus pidana ini bisa dibongkar aparat berkat pergaulan aparat yang baik dengan masyarakat.
Polisi setempat memang aktif membaur dengan masyarakat Indonesia maupun PNG di perbatasan ini sehingga kalau ada informasi mengenai tindak kejahatan aparat bisa langsung tahu dan menindaklanjuti informasi tersebut.
Komando Rayon Militer (Koramil) 1701-22/Muara Tami sebagai perpanjangan tangan dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1701 Jayapura pun selama ini hadir di tengah-tengah masyarakat perbatasan Skouw RI-PNG guna mendukung terciptanya kamtibmas.
Wilayah operasi Koramil 1701/22 Muara Tami mencakup Koya Barat, Koya Timur, Hol, Koya Koso, Koya Tengah, Kampung Skouw Sae, Kampung Skouw Mabo, Kampung Skouw Yambe, Kampung Mosso, dan Perbatasan Skouw RI-PNG.
Bintara Pembina Desa (Bibinsa) yang setiap saat hadir dan berkomunikasi bersama masyarakat Perbatasan Skouw RI-PNG merupakan salah satu cara mendeteksi pergerakan sosial dan perekonomian yang terjadi di wilayah tersebut.
Komandan Koramil (Danramil) 1701/22 Muara Tami Kapten Arm Enos Furima memastikan penyelenggaraan pemilu di wilayah perbatasan baik itu dua TPS di Kampung Mosso dan satu TPS di Perbatasan Skouw RI-PNG, bakal berlangsung aman.
Pernyataan ini bukan tanpa alasan karena pihaknya bersama polisi dan satgas selama ini telah bekerja dan selalu membangun hubungan baik bersama masyarakat di wilayah perbatasan untuk dapat menciptakan kamtibmas.
Anggota Babinsa setiap saat memberikan laporan, bagaimana upaya yang telah dibangun bersama masyarakat, sosialisasi untuk mereka yang tinggal di daerah ini dapat menjaga kamtibmas dan menyukseskan pemilu.
Anggota Koramil 1701/22 Muara Tami setiap ada permasalahan sosial seperti pohon tumbang hingga kelangkaan air bersih selalu hadir di tengah-tengah masyarakat guna mencarikan solusi agar bisa segera teratasi
Tidak jarang ada informasi yang disampaikan oleh petugas lapangan, atasan langsung turun tangan ikut menangani masalah-masalah yang tidak bisa diatasi di tingkat bawah.
Mitra Karib merupakan terobosan TNI dalam melibatkan semua unsur masyarakat demi menciptakan kamtibmas di wilayah teritorial Kodim 1701 Jayapura.
Program ini ibarat "biji mata" TNI di masyarakat yang dapat melihat situasi, kondisi keamanan, sosial, budaya, ekonomi di tengah-tengah masyarakat untuk diambil kebijakan apa yang cocok untuk kondisi tersebut.
Kesiapan aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan warga di perbatasan RI-PNG itu memberi optimisme bahwa pemilu pada 14 Februari mendatang bakal berlangsung aman, damai, dan lancar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mengintip kesiapan Pemilu 2024 di perbatasan RI-PNG