Wamena (Antaranews Papua) - Sekelompok warga yang merupakan simpatisan salah satu bakal pasangan calon peserta pilkada serentak 2018 di Kabupaten Jayawijaya, Papua, menggelar demonstrasi di kantor DPRD setempat, Jumat.

Mereka menyampaikan orasi politik yang pada intinya mendukung bakal pasangan calon tertentu, dan berharap "jagoan" mereka dapat ditetapkan sebagai peserta pilkada.

Semula mereka hendak berdemonstrasi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jayawijaya, namun karena tidak ada komisioner KPU di kantor sehingga mereka beralih ke DPRD setempat.

Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba mengatakan demonstrasi itu sudah diawali dengan surat pemberitahuan.

Pihak kepolisian pun telah memanggil koordinator massa aksi dan kandidat yang mereka dukung untuk menanyakan agenda aksii demo tersebut.

"Tadi pagi saya undang tokoh-tokoh penanggungjawab, koordinator lapangan, dua orang yang jadi kandidat, saya hanya berharap demokrasi kebebasan adalah hak asasi bagi seseorang, yang penting saya minta lakukan dengan cara-cara yang bermartabat dan tidak menimbulkan anarkis, dan mereka sepakat," kata Yan.

Berdasarkan surat pemberitahuan yang diterima kepolisian, jumlah massa yang akan terlibat demonstrasi siang hari ini, berjumlah kurang lebih 300 hingga 400 orang.

"Saya juga sudah sampaikan mereka untuk kurangi massanya. Dan saya sampaikan kepada mereka untuk jangan mengaburkan sesuatu tujuan dengan mendepankan demostrasi, karena demonstrasi ketika anarkis, bapak berdua (calon bupati dan wakil bupati) tidak akan maju," ujarnya.

"Saya juga sudah arahkan beberapa anggota DPRD untuk menerima aspirasi tersebut," sambung Yan. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024