Biak (Antaranews Papua) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Kabupaten Biak Numfor, Papua dr Ricard Ricardo Mayor MKes mengatakan pihaknya akan memprioritaskan perbaikan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien.
"RSUD Kelas B Biak sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Teluk Saereri dan Provinsi Papua tahun ini memprioritaskan perubahan peningkatan pelayanan untuk pasien berobat yang rawat jalan maupun rawat inap," ujar Ricardo Mayor, di Biak, Minggu.
Ia mengakui untuk memperbaiki kualitas layanan pengobatan kesehatan di RSUD Biak, pihaknya sudah melakukan koordinasi di kalangan internal petugas medis rumah sakit.
Setiap petugas medis RSUD Biak, lanjut Ricardo Mayor, harus dapat melayani pasien yang berobat sesuai standar layanan minimal berlaku di rumah sakit.
"Saya harapkan dengan perbaikan kualitas layanan RSUD Biak, tidak lagi muncul keluhan dan komplain keluarga pasien, ini menjadi perhatian serius manajemen RSUD Kelas B Biak," katanya.
Menyinggung hasil penilaian akreditasi RSUD Biak, menurut Ricardo Mayor, ia optimistis pada2018 status RS ini telah terakreditasi karena sudah menjalankan semua syarat teknis pelayanan kesehatan rumah sakit.
"Penilaian tim surveyor di RSUD ini memberikan apresiasi atas peningkatan kualitas pelayanan kesehatan untuk pasien yang berobat jalan dan rawat inap," katanya pula.
RSUD Kelas B Biak memiliki 23 tenaga dokter spesialis yang setiap hari melayani seratusan pasien dari berbagai kampung dan kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Yapen Kepulauan, Kabupaten Waropen, Kabupaten Supiori, Kabupaten Mamberamo Raya, dan Kabupaten Nabire. (*)
"RSUD Kelas B Biak sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Teluk Saereri dan Provinsi Papua tahun ini memprioritaskan perubahan peningkatan pelayanan untuk pasien berobat yang rawat jalan maupun rawat inap," ujar Ricardo Mayor, di Biak, Minggu.
Ia mengakui untuk memperbaiki kualitas layanan pengobatan kesehatan di RSUD Biak, pihaknya sudah melakukan koordinasi di kalangan internal petugas medis rumah sakit.
Setiap petugas medis RSUD Biak, lanjut Ricardo Mayor, harus dapat melayani pasien yang berobat sesuai standar layanan minimal berlaku di rumah sakit.
"Saya harapkan dengan perbaikan kualitas layanan RSUD Biak, tidak lagi muncul keluhan dan komplain keluarga pasien, ini menjadi perhatian serius manajemen RSUD Kelas B Biak," katanya.
Menyinggung hasil penilaian akreditasi RSUD Biak, menurut Ricardo Mayor, ia optimistis pada2018 status RS ini telah terakreditasi karena sudah menjalankan semua syarat teknis pelayanan kesehatan rumah sakit.
"Penilaian tim surveyor di RSUD ini memberikan apresiasi atas peningkatan kualitas pelayanan kesehatan untuk pasien yang berobat jalan dan rawat inap," katanya pula.
RSUD Kelas B Biak memiliki 23 tenaga dokter spesialis yang setiap hari melayani seratusan pasien dari berbagai kampung dan kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Yapen Kepulauan, Kabupaten Waropen, Kabupaten Supiori, Kabupaten Mamberamo Raya, dan Kabupaten Nabire. (*)