Jayapura (Antaranews Papua) - Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) X Jayapura berupaya memantapkan kesiapan prajuritnya sebelum bergabung dengan Satuan Tugas Operasional Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG dan pengamanan daerah rawan (pamrahwan).

Komandan Satgas Ops Pamtas RI-PNG Letkol Laut (P) Nouldy J Tangka didampingi Komandan Satgas Pamrahwan Letkol Mar Hindarto di Kota Jayapura, Rabu, mengatakan upaya memantapkan kesiapan prajurit TNI AL itu antara lain berupa latihan pra tugas.

Hal itu dimaksudkan guna meningkatkan profesionalitas prajurit TNI AL dalam menangkal setiap pergerakan musuh maupun penyelundupan narkotika dan senjata di perairan RI-PNG.

"Latihan tersebut dilakukan pada Selasa (16/1) sore disaksikan oleh sejumlah pejabat dari Mabes TNI di perairan Teluk Humbold dan Lantamal X Jayapura melibatkan Satuan Kapal Patroli sebagai tempat simulasi," ujarnya.

Jadi, kegiatan itu tentang latihan pra tugas Pamtas-Pamrahwan RI-PNG, yang berguna untuk meningkatkan profesionalisme personil dalam rangka mengantisipasi setiap gerekan bersenjata yang masuk, guna meminimalisasi atau menghilangkan gerakan pengacau yang masuk ke Indonesia baik itu penyelundupan senjata, narkoba atau lainnya," sambung Letkol Nouldy.

Dalam latihan simulasi yang memakan waktu dua jam lebih itu, kata dia, prajurit TNI AL diskenariokan menggunakan dua unit Sea Rider dengan Tim (Visit Board Search Seizure) VBSS Lantamal X terpaksa melumpuhkan pergerakan dan menangkap pengemudi speedboat warna putih lis kuning yang ditumpangi oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) lengkap dengan senjata dari negara PNG.

Kelompok tersebut terpaksa dilumpuhkan karena tidak menghiraukan isyarat bendera dan komunikasi dan berusaha melarikan diri dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim VBSS Lantamal X Jayapura dalam latihan pra tugas Pamtas dan Pamrahwan RI-PNG 2018 di perairan Teluk Humbold dan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) X Satuan Kapal Patroli, Kota Jayapura.

Dalam latihan simulasi tersebut, pihak intelijen TNI AL mendapat informasi atau laporan bahwa ada "speedboat" yang dikendarai oleh OTK atau kelompok pengacau bersenjata melalui jalur laut, yang sedang melakukan penyelundupan senjata dari PNG menuju Jayapura.

Setelah mendapatkan perintah dari Dansatgas Ops Pamtas Letkol Laut (P) Nouldy J Tangka dan Wadan Ops Pamtas Mayor Laut (P) Alpirut Yani Musa Samban, para prajuirt TNI AL yang berada diatas dua unit Sea Rider melakukan pengejaran dan penangkapan.

Kedua unit Sea Rider melepaskan tembakan peringatan kepada pengemudi speedboat yang menjadi target operasi diperairan, akan tetapi speedbboat tersebut tetap melaju dengan kecepatan tinggi.

Sehingga kedua unit Sea Rider melepaskan tembakan tembakan lagi kearah buritan speedboat dengan target pengemudi atau penumpang speedboat yang bersenjata. Salah satu orang di speedboat kena tembak dari prajurit TNI AL yang terlatih sehingga membuat speedboat tersebut mengurangi kecepatannya.

"Unit Sea Rider berhasil melumpuhkan pergerakan dan menangkap pengemudi dan penumpang speedboat yang menjadi target operasi tim VBSS Satkamla Lantamal X dan melakukan pemeriksaan serta penggeledahan," katanya.

Dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan, kata dia, tim VBSS menemukan 3 pucuk senjata SKVZ dengan tiga orang yang diduga kelompok TPN/OPM, dimana salah satu orang terluka karena terkena tembakan.

Kemudian, Wadan Satgas Ops Pamtas memerintahkan untuk melakukan pengawalan speedboat beserta tiga orang tersebut serta barang buktinya agar dibawah ke dermaga Porasko Satkamla Lantamal X untuk menjalani pemeriksaan oleh Tim Intel Satgas Pamrahwan untuk selanjutnya diserahkan kepada Pomal untuk diperiksa lebih lanjut.

"Inti dari latihan pra tugas ini adalah awal dari tiap tahun berjalan, kita awali dengan latihan guna tugas selanjutnya. Jika dikaitkan dengan pilkada, pimpinan TNI sudah tegaskan bahwa mendukung pikada berjalan aman dan lancar, jauh dari kata tidak damai. Sehingga kami tingkatkan kesiap-siagaan para personil lewat latihan," kata Nouldy. (*)

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024