Jayapura (Antaranews Papua)- Pihak Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua meminta masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu, meskipun sejauh ini jumlah uang palsu yang ditemukan relatif minim.

Deputi KPw BI Provinsi Papua Fauzan di Jayapura, Jumat, secara statistik yang belum terkonfirmasi, jumlah uang yang diragukan keasliannya pada 2016 sebanyak 103 lembar, pada 2017 sebanyak 136 lembar dan 2018 tiga lembar.

"Namun demikian diharapkan kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada dengan peredaran uang yang diragukan keasliannya tersebut," ujarnya, ketika mengklarifikasi pemberitaan media massa lokal di Papua yang menyoroti peredaran uang palsu.

Fauzan mengingatkan semua pihak untuk mempraktikan cara mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah yaitu 3D yakni dilihat, melalui warna dan benang pengaman, diraba, nilai nominal, angka nominal, lambang Burung Garuda dan Frasa NKRI serta gambar utama pahlawan akan terasa kasar bila diraba.

Selanjutnya, diterawang, terdapat tanda air berupa gambar pahlawan apabila diarahkan kearah cahaya dan gambar saling isi/rectoverso berupa logo BI akan terlihat secara utuh apabila diterawang ke arah cahaya.

Ia menambahkan, berbagai upaya-upaya telah dilakukan oleh Bank Indonesia dalam pengendalian peredaran uang yang diragukan keasliannya.

Salah satunya yakni upaya preventif yaitu yang diawali dengan Nota Kesepahaman dengan PolriI serta pembentukan Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal), dan meningkatkan kualitas unsur pengaman pada uang rupiah. (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024