Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua menyebutkan penyerapan uang kas keliling mencapai Rp2,72 miliar dan berhasil terserap 100 persen oleh masyarakat dan perbankan di mana kegiatan tersebut dilakukan, Rabu (1/5) di Kabupaten Asmat, Papua Selatan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman di Jayapura, Senin, mengatakan guna mendukung kedaulatan Rupiah dan ketersediaan Uang Layak Edar (ULE) hingga wilayah Terdepan, Terluar, Terpencil (3T) pihaknya menggelar layanan kas keliling di Distrik Atsj, Kabupaten Asmat.
“Kegiatan penukaran uang melalui kas keliling ini merupakan salah satu upaya kami untuk mewujudkan Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) rupiah,” katanya.
Menurut Faturachman, selain kegiatan kas keliling pihaknya juga melakukan sosialisasi CBP dengan begitu masyarakat di Kabupaten Asmat dapat mengenali ciri keaslian uang Rupiah, yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).
“Dan merawat Rupiah yang dimiliki dengan baik dengan cara jangan dilipat, dicoret, diremas, distapler, dan dibasahi (5J),” ujarnya
Ia menjelaskan Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa.
“Penggunaan uang Rupiah di NKRI memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara,” katanya lagi.
Ia menambahkan sehingga masyarakat harus memahami pentingnya menjaga penggunaan rupiah yang ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri guna dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Kami mencatat selama tiga tahun terakhir Bank Indonesia Papua telah menyelenggarakan layanan kas keliling sebanyak 6 kali di Kabupaten Asmat, Papua Selatan,” ujarnya lagi.