Wamena (Antaranews Papua) - Pengelola Taman Nasional Lorentz mengkhawatirkan kerusakan ekosistem akibat aksi perburuan spesies dan penebangan pohon yang dilakukan masyarakat di sekitar kawasan Situs Warisan Dunia UNESCO itu.
"Bersama masyarakat kita harapkan ada dukungan. Manfaatkan boleh, tetapi jangan berlebihan. Kemudian penebangan kayu, kalau bisa dikurangi. Kalau terus-terus dilakukan maka ekosistemnya bisa rusak," kata Kepala Balai Taman Nasional Lorentz Acha Anis Sokoy, di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu.
Ia mengatakan aksi penebangan pohon dan perburuan spesies secara liar merupakan permasalahan umum yang masih terjadi di dalam kawasan taman nasional terbesar di Asia Tenggara yakni seluas 2,4 juta hektare itu.
Masyarakat setempat mengklaim mereka memanfaatkan secara lestari berdasarkan adat istiadat setempat yakni hanya menggunakan panah dalam berburu spesies.
"Mereka mengambil untuk kebutuhan hidup sehari-hari sebenarnya dari dahulu sudah seperti itu tetapi tidak habis, namun kalau terus-terusan masalah juga," ujar Acha.
Menurut dia, dibutuhkan kolaborasi dalam pencegahan aktivitas penebangan, perburuan spesies secara berlebihan dan liar di kawasan itu, yang melibatkan masyarakat yang ada di 10 kabupaten, termasuk pemerintah setempat.
Melalui pelestarian taman Lorenzt, kata Acha, maka masyarkat Papua ikut melindungi budaya dan adat agar tidak hilang tergilas perubahan zaman modernisasi.
"Ini sangat strategis karena memiliki nilai ekonomis, politik, budaya, sejarah. Peradaban Papua dinilai dari keberadaan kawasan ini jadi kalau punah, budaya semuanya bilang, semua budaya, sebab adat itu tercipta karena adanya gunung, lembah, jurang dan seterusnya yang menjadi ciri khas daerah ini," katanya.
Taman Nasional Lorentz merupakan taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia.
Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya.
Pada 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO atau "the world`s natural heritage site".
Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini.
Taman Nasional Lorentz mencakup wilayah 10 kabupaten di pegunungan tengah Papua, yaitu Kabupaten Jajawijaya, Lanny Jaya, Nduga,Yahukimo, Puncak Jaya, Paniai, Puncak, Intan Jaya, Mimika dan Asmat. (*)
"Bersama masyarakat kita harapkan ada dukungan. Manfaatkan boleh, tetapi jangan berlebihan. Kemudian penebangan kayu, kalau bisa dikurangi. Kalau terus-terus dilakukan maka ekosistemnya bisa rusak," kata Kepala Balai Taman Nasional Lorentz Acha Anis Sokoy, di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu.
Ia mengatakan aksi penebangan pohon dan perburuan spesies secara liar merupakan permasalahan umum yang masih terjadi di dalam kawasan taman nasional terbesar di Asia Tenggara yakni seluas 2,4 juta hektare itu.
Masyarakat setempat mengklaim mereka memanfaatkan secara lestari berdasarkan adat istiadat setempat yakni hanya menggunakan panah dalam berburu spesies.
"Mereka mengambil untuk kebutuhan hidup sehari-hari sebenarnya dari dahulu sudah seperti itu tetapi tidak habis, namun kalau terus-terusan masalah juga," ujar Acha.
Menurut dia, dibutuhkan kolaborasi dalam pencegahan aktivitas penebangan, perburuan spesies secara berlebihan dan liar di kawasan itu, yang melibatkan masyarakat yang ada di 10 kabupaten, termasuk pemerintah setempat.
Melalui pelestarian taman Lorenzt, kata Acha, maka masyarkat Papua ikut melindungi budaya dan adat agar tidak hilang tergilas perubahan zaman modernisasi.
"Ini sangat strategis karena memiliki nilai ekonomis, politik, budaya, sejarah. Peradaban Papua dinilai dari keberadaan kawasan ini jadi kalau punah, budaya semuanya bilang, semua budaya, sebab adat itu tercipta karena adanya gunung, lembah, jurang dan seterusnya yang menjadi ciri khas daerah ini," katanya.
Taman Nasional Lorentz merupakan taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia.
Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya.
Pada 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO atau "the world`s natural heritage site".
Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini.
Taman Nasional Lorentz mencakup wilayah 10 kabupaten di pegunungan tengah Papua, yaitu Kabupaten Jajawijaya, Lanny Jaya, Nduga,Yahukimo, Puncak Jaya, Paniai, Puncak, Intan Jaya, Mimika dan Asmat. (*)