Jayapura (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyebutkan sebanyak 27 kabupaten di provinsi itu sudah menerima kelambu berinsektisida (antimalaria) langsung dari Kementerian Kesehatan.

"Dua puluh tujuh kabupaten yang sudah menerima kelambu antimalaria ini, dan sementara sedang didistribusikan ke puskesmas dan dilanjutkan ke masyarakat," kata John Hutahayan, pengelola program malaria Dinkes Papua, di Jayapura, Rabu.

Menurutnya, dua kabupaten sementara antre menunggu kelambu, yaitu Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Puncak.

"Dua kabupaten ini aksesnya susah, sehingga masih antre menunggu kelambu, barangnya sudah ada di Timika tinggal dilanjutkan pengirimannya ke Kabupaten Intan Jaya dan Puncak," ujarnya pula.

Jhon mengatakan, pendistribusian kelambu secara massal dari Kementerian Kesehatan ini merupakan salah satu strategi untuk menurunkan nyamuk sebagai vektor, tapi juga dalam rangka mempercepat penurunan penularan malaria.

"Malaria itu kan ditularkan melalui nyamuk biasanya disebut vektor penularan malaria yaitu nyamuk anopheles," ujarnya.

Ia menjelaskan, pengiriman kelambu dari Kementerian Kesehatan ke masing-masing kabupaten/kota di Papua sudah dilakukan sejak Desember 2017 hingga Januari 2018, sehingga sebagian sudah didistribusikan langsung ke masyarakat, namun ada yang masih di puskesmas dan hendak dibagikan ke masyarakat.

"Kami sudah lakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya menggunakan kelambu tersebut, sehingga nyamuk yang ada di rumah ketika bersentuhan dengan kelambu akan terkena insektisida yang ada di kelambu," ujarnya pula.

Jhon menambahkan, jumlah total kelambu berinsektisida yang dikirim dari Kementerian Kesehatan ke 28 kabupaten dan satu kota di Papua sebanyak 1.2012 buah. (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024