Wamena (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, segera mengecek kebenaran laporan warga yang menyebut pengelola agen premium dan minyak solar (APMS) mengurangi jatah pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan kupon.

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayawijaya Yohanis Walilo di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan sesuai kesepakatan antara pemerintah dan pihak APMS, masyarakat yang mengisi BBM menggunakan kupon yang diberikan oleh pemerintah, harus mendapatkan BBM sesuai ukuran tengki kendaraan.

"Jadi kupon BBM yang kita bagi (kepada masyarakat) itu, jatahnya satu orang pemilik satu kupon itu mesti diisi full. Tidak ada aturan yang mengharuskan untuk pihak APMS isi setengah. Kalau ada seperti ini berarti itu keputusan sepihak," katanya.

Pemerintah Jayawijaya belum mengetahui jika memang ada perubahan tentang jumlah BBM yang menjadi hak warga pemilik kupon, sehingga pemerintah mengharapkan APMS tidak harus mengurangi jatah warga.

"Nanti saya perintahkan Kepala Disperindag untuk turun tinjau kembali. Kita ada keputusan yang mengatakan bahwa pengisian BBM harus full. Sejauh ini belum ada perubahan peraturan tentang jumlah isi kupon tersebut," katanya.

Beberapa APMS yang bekerja sama dengan pemerintah Jayawijaya untuk melayani warga yang membeli BBM dengan kupon, misalnya di APMS Anwarudin dan APMS Yosep.

"Kita sudah ada kuota untuk berapa BBM yang dikeluarkan untuk pemilik kupon itu," katanya.

Sekda mengatakan belum mendapatkan laporan tentang jumlah warga yang mendapat kupon BBM dari pemerintah, namun yang pasti kupon itu hanya diberikan kepada warga pemilik kendaraan yang taat membayar pajak.

"Itu diberikan kepada warga pemilik kendaraan yang taat membayar pajak. Kita sudah bilang sebelumnya bahwa kalau STNK atau BPKP-nya mobil dari luar Jayawijaya itu memang tidak dilayani. Kita minta yang Jayawijaya karena pajak itu masuk Wamena untuk penambahan PAD kita," katanya.

Sebelumnya seorang warga Kelurahan Sinakma yang enggan namanya ditulis, mengaku kecewa sebab sebelumnya ketika membeli bensin dengan kupon, ia mendapat jatah penuh namun dua kali terakhir ini jatahnya berkurang tanpa alasan. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024