Timika (Antaranews Papua) - Cakupan pemberian vitamin A kepada bayi balita usia 6 hingga 59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Timika, Kabupaten Mimika, Papua, masih rendah yaitu hanya 35 persen.

Kepala Penanggungjawab Program Gizi Puskesmas Timika, Epi T Palalangan, di Timika, Kabupaten Mimika, Selasa, mengatakan sepanjang Februari 2018, petugas mampu menjangkau 3.334 bayi balita dari 9.604 jumlah sasaran yang diberikan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika.

"Data cakupan kami rendah karena jumlah sasaran kami terlalu tinggi. Itu data Dispencapil yang diberikan Dinas Kesehatan. Data riilnya mungkin tidak sebanyak itu," kata Epi.

Ia mengaku rendahnya cakupan tersebut karena pihak Puskesmas Timika hingga kini belum memiliki data riil jumlah bayi-balita di wilayah kerjanya.

Pemekaran Puskesmas beberapa tahun lalu, ungkap Epi, membuat data riil Puskesmas Timika berantakan.

Petugas pernah melakukan pendataan di salah satu kelurahan, tapi kewalahan dengan padatnya jumlah penduduk. Belum lagi warga yang seringkali tak sedang di rumah saat didatangi petugas.

Petugas Puskesmas Timika sedikitnya memakai tiga cara menjangkau bayi balita di wilayah kerjanya. Pertama, mendatangi 17 sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Kedua melalui Posyandu dan ketiga melakukan penyisiran dari rumah ke rumah.

"Tapi animo warga datang ke Posyandu juga turun," katanya.

Kekurangan vitamin A (KVA) hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah gizi di Iindonesia. Program Bulan Vitamin A di Indonesia jatuh setiap Februari dan Agustus.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, per Januari 2018 menunjukkan terdapat 5.301 bayi dan 22.410 balita yang wajib mendapatkan suplemen vitamin di sepanjang Februari.(*)

Pewarta : Jeremias Rahadat
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024