Biak (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua meminta 300 peserta Musyabaqah Tilawatil Quran tidak hanya mengejar juara tetapi harus dapat mengamalkan isi kandungan Alquran dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

"MTQ jangan dilihat sebagai kegiatan seremonial keagamaan rutinitas semata, tetapi dengan MTQ akan membentuk generasi muda Indonesia yang berkarakter," kata Staf ahli Bupati Biak Numfor Abdul Kahar saat membuka MTQ XXVII Kabupaten Biak Numfor di pusatkan di masjid Agung Baiturahman Biak, Senin (26/3) malam.

Ia mengakui pelaksanaan MTQ yang diselenggarakan setiap dua tahun itu akan mendorong keinginan anak-anak agar lebih giat mempelajari Alquran.

Kepada dewan hakim yang akan menilai peserta lomba, Abdul Kahar menghendaki sikap objektif dan mengedepankan profesionalisme.

Dengan penilaian objektif, lanjut Abdul Kahar, ia optimistis qori qoriah yang tampil sebagai juara pada MTQ Biak dapat mewakili Kabupaten Biak Numfor untuk berlomba di tingkat Provinsi Papua yang akan berlangsung di Kabupaten Nabire.

"Pemkab Biak Numfor berterima kasih kepada panpel MTQ dan organisasi Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran yang secara rutin melakukan kegiatan MTQ dan STQ," ujar Abdul Kahar mewaliki Plh Bupati Markus O Mansnembra.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana MTQ XXVII Biak Budiyanto Saleh melaporkan kegiatan MTQ XXVII tingkat Kabupaten Biak Numfor diikuti 300 peserta lebih perwakilan santri santriwati taman pendidikan Aqluran, lembaga pendidikan Islam dan remaja Masjid.

Acara pembukaan MTQ tingkat Kabupaten Biak Numfor ditandai dengan penabuhan bedug oleh Danrem 173/PVB Brigjen TNI Bahman dan Staf Ahli Bupati Biak Abdul Kahar didampingi Kapolres ABP Rachmad Amsori SIk dan Ketua MUI ustad Kamaruddin. (*)

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024