Biak (Antaranews Papua) - Seluruh guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Terpadu di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, yang bekerja sejak tiga tahun belakangan berstatus honorer.

"Kami belum mendapatkan penempatan tenaga guru berstatus Aparatur Sipil Negara sehingga 100 persen harus mengontrak tenaga honorer dalam menjalankan proses belajar mengajar," kata Kepala Sekolah SMK Kesehatan Terpadu Biak Sefnath Womsiwor di Biak, Kamis.

Guru honorer SMK kesehatan terpadu berasal dari tenaga dokter, perawat, apoteker atau farmasi serta guru bidang studi lain sesuai kurikulum pendidikan 2013.

Sefnath mengatakan dengan konsekwensi menggunakan jasa guru honorer maka pihak sekolah harus menyiapkan anggaran yang besar setiap bulan untuk membayar insentif guru bersangkutan.

Dia berharap SMK Kesehatan terpadu sebagai sekolah swasta perlu mendapat suport bantuan anggaran dari pemerintah daerah serta kontribusi langsung orang tua siswa melalui uang iuran komite sekolah.

Menyinggung pelaksanaan Ujian Nasional 2018, menurut Sefnath, SMK kesehatan terpadu tahun 2018 menyelenggarakan Ujian Nasional kertas Pensil karena keterbatasan sarana penunjang komputer.

"Ada 59 siswa menjadi peserta Ujian Nasional pensil kertas, ya ini sudah berjalan sejak Senin 3 April 2018," ujarnya.

Selama pelaksanaan Ujian Nasional SMK/SMA, semua siswa peserta telah mengikuti ujian dengan baik lancar sesuai jadwal kalender pendidikan.

Berdasarkan data status SMK Kesehatan Terpadu Biak merupakan salah satu sekolah swasta dibawah Yayasan Sub Byaki Fyadi Kabupaten Biak Numfor. (*)

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024