Asmat (Antaranews Papua) – Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua berharap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantu merealisasikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), mengingat sebagian besar distrik (kecamatan) dan kampung (desa) di Asmat belum terlayani listrik.  

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindagkop Kabupaten Asmat Sinak Isparwanto mengatakan usulan pembangunan PLTS sudah diajukan ke Kementerian ESDM.

"Bupati sudah usulkan ke Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM saat berkunjung ke Asmat, Februari lalu. Kami juga sudah buatkan proposal," kata Sinak, di Asmat Selasa.

Hanya saja, sambung Sinak, usulan tersebut tidak dapat diakomodir dalam tahun ini, dan pihak kementerian menyarankan agar proposal pembangunan PLTS di Kabupaten Asmat diajukan pada tahun anggaran 2019.

"Menurut mereka sudah tidak anggaran tahun ini, dianjurkan tahun depan. PLTS itu komponennya lebih banyak dan terpusat di suatu tempat Jaringannya seperti PLN, lalu dialirkan ke rumah-rumah," katanya.

Sinak menyebut ada tiga PLTS yang dibangun Pemerintah Kabupaten Asmat pada 2014, yakni dua unit di Kampung Ewer dan satu unit lagi di Kampung Yepem.

Infrastruktur kelistrikan itu dihibahkan kepada pemerintah kampung.

"Untuk operator memang pemda yang anggarkan gajinya. Tapi operasional dan pemiliharaan dari dana kampung," kata dia.

Selain membangun tiga PLTS, pemerintah setempat juga mengoperasikan mesin diesel sebagai pemasok listrik di sejumlah distrik dan kampung. Umumnya mesin yang dioperasionalkan berkapasitas 200 KVA.

"Yang sudah disediakan itu di Agats, Atsy dan Suator. Tahun ini juga akan dioperasikan mesin diesel di Pantai Kasuari dan Fayit. Sementara untuk Atsy akan dilakukan peningkatkan 24 jam nyala,” ujar Sinak. (*)

Pewarta : Eman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024