Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Telkom (Persero) Wilayah Telekomunikasi (Witel) Papua mengungkapkan saat ini tim teknis yang ada di Kapal Sabuk Nusantara Explorer sudah berhasil mengangkat kabel optik yang putus di perairan Sarmi-Biak.

"Sekarang kabel sudah terangkat dan sedang dilakukan proses penyambungan. Kami berharap target operasional 5 Mei 2018 dapat terlaksana," ujar Manager Jaringan Witel Papua Maulani Vilemon di Jayapura, Rabu.

Ia menjelaskan setelah kabel berhasil diangkat, tim teknis Telkom baru bisa memastikan jenis kerusakan dan penyebabnya.

Menurut dia, kerusakan kabel di kedalaman 4.000 meter karena tertimpa material berat yang diperkirakan berasal dari reruntuhan gunung di bawah laut.

"Dipastikan (bagian dalam) kabel optik patah karena tertimpah reruntuhan batu karena lokasi kabel tepat di titik gempa dan saat pengangkatan itu beratnya sekitar delapan ton," kata dia.

Maulani pun memastikan kabel optik tidak putus total sehingga proses pencariannya tidak terlalu lama. Hanya yang cukup memakan waktu adalah pada saat proses pengangkatan karena beban yang cukup berat.

Sementara menanggapi keluhan masyarakat mengenai turunnya kualitas layanan jaringan milik Telkom dan Telkomsel, ia menjelaskan hal tersebut karena saat ini seluruh daya jaringan optik dari Sorong, Papua Barat, harus dimatikan untuk proses perbaikan.

Hal tersebut menyebabkan suplai daya optik yang dilakukan menggunakan Radio IP juga dimatikan dan kini seluruh layanan diatasi menggunakan satelit.

"Saat ini jaringan cadangan yang menggunakan satelit 600 MBPs untuk Telkom sedangkan untuk Telkomsel 950 MBPs," katanya. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024