Jayapura (Antaranews Papua) - Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Sekolah Dasar (SD) Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yang berlangsung Senin, hanya diikuti empat orang pelajar, dan pelaksanaannya dipusatkan di gedung sekolah milik Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan empat orang pelajar SD Banti itu diantar oleh aparat kepolisian untuk mengikuti USBN di Tembagapura.
"Bahkan anggota Polsek Tembagapura yang dipimpin Kanit Binmas Brigpol Tasri mendampingi keempat pelajar itu hingga mereka selesai mengerjakan soal-soal ujian," ujarnya.
Seusai mengerjakan soal ujian, anak-anak asal Banti itu dipulangkan ke rumahnya di Bekolahanti, menggunakan kendaraan operasional milik PT Freeport Indonesia.
Selain empat anak SD yang mengikuti USBN, kata Kombes Kamal, tercatat 24 pelajar SMP mengikuti ujian susulan yang juga dilaksanakan di sekolah milik PT Freeport.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Ujian Nasional Dinas Pendidikan Papua Bedjo secara terpisah mengatakan untuk pelajar asal Banti dan sekitarnya memang diberi kemudahan untuk mengikuti ujian susulah khususnya untuk pelajar SMP.
Untuk UN tingkat SMNP tercatat 56 pelajar asal Banti dan dari jumlah tersebut 32 orang diantaranya sudah berada di Timika sehingga dapat mengikuti ujian sesuai jadwal.
Sedangkan sisanya 24 orang diberi dispensasi untuk mengikuti ujian susulan.
Namun, Bedjo mengakui belum mengetahui jumlah pasti pelajar SD asal Banti yang seharusnya mengikuti USBN, karena belum dilaporkan pihak Dinas Pendidikan Mimika.
Gedung SD dan SMP Banti dibakar kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) sejak Maret lalu. (*)
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan empat orang pelajar SD Banti itu diantar oleh aparat kepolisian untuk mengikuti USBN di Tembagapura.
"Bahkan anggota Polsek Tembagapura yang dipimpin Kanit Binmas Brigpol Tasri mendampingi keempat pelajar itu hingga mereka selesai mengerjakan soal-soal ujian," ujarnya.
Seusai mengerjakan soal ujian, anak-anak asal Banti itu dipulangkan ke rumahnya di Bekolahanti, menggunakan kendaraan operasional milik PT Freeport Indonesia.
Selain empat anak SD yang mengikuti USBN, kata Kombes Kamal, tercatat 24 pelajar SMP mengikuti ujian susulan yang juga dilaksanakan di sekolah milik PT Freeport.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Ujian Nasional Dinas Pendidikan Papua Bedjo secara terpisah mengatakan untuk pelajar asal Banti dan sekitarnya memang diberi kemudahan untuk mengikuti ujian susulah khususnya untuk pelajar SMP.
Untuk UN tingkat SMNP tercatat 56 pelajar asal Banti dan dari jumlah tersebut 32 orang diantaranya sudah berada di Timika sehingga dapat mengikuti ujian sesuai jadwal.
Sedangkan sisanya 24 orang diberi dispensasi untuk mengikuti ujian susulan.
Namun, Bedjo mengakui belum mengetahui jumlah pasti pelajar SD asal Banti yang seharusnya mengikuti USBN, karena belum dilaporkan pihak Dinas Pendidikan Mimika.
Gedung SD dan SMP Banti dibakar kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) sejak Maret lalu. (*)