Wamena (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Yonif 511/DY mendorong penerapan metode belajar gampang, asik dan menyenangkan atau gasing di SD Inpres Brume, Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 511/DY Letkol Inf Amar Supratman dalam keterangan di Wamena, Jumat, mengatakan kesadaran tentang pendidikan adalah ujung tombak peradaban dan kunci kesejahteraan.
“TNI hadir dalam kegiatan belajar mengajar di pedalaman Papua Pegunungan, selain itu proses belajar mengajar kami memberikan motivasi pembelajaran kepada siswa-siswi di sekolah tersebut dengan metode gasing,” katanya.
Menurut dia, TNI tidak hanya menjadi keamanan di perbatasan RI-PNG atau pun pedalaman Papua, tetapi juga membantu tenaga pendidik dikarenakan keterbatasan tenaga pengajar.
“Kurang tenaga guru menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada kualitas pendidikan di Papua Pegunungan, maka kami hadir untuk membantu mengisi ketersediaan guru di pedalaman Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan Satgas Yonif 511/DY berupaya mendukung program pemerintahan di bidang pendidikan dengan metode gasing, khususnya pelajaran matematika.
“Metode ini dirancang secara langkah dimulai dari obyek konkret sebelum beralih ke simbol abstrak untuk memastikan pemahaman yang mendalam,” katanya.
Dia menambahkan dukungan pembelajaran tersebut diharapkan anak-anak Papua Pegunungan terutama Distrik Balingga semakin termotivasi belajar dan memperoleh bekal ilmu berguna untuk diri sendiri, keluarga dan bangsa Indonesia.
Sementara itu Kepala Sekolah Dasar Inpres Brume Tinus Murib menyampaikan apresiasinya atas bantuannya dari TNI dalam membantu mengajar di sekolah yang dipimpinnya.
“Kami sangat berterima kasih dapat memberikan waktu luang mengajar siswa-siswi di sini, karena kehadiran bapak-bapak TNI sangat membantu para guru-guru,” ujarnya.

