Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua berharap pemalangan yang terjadi di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, segera dibuka sehingga distribusi BBM ke wilayah tersebut bisa dilakukan.

Manager Fuel Retail Marketing Pertamina MOR VIII, Fanda Chrismianto, di Jayapura, Senin, mengungkapkan akibat pemalangan tersebut, Pertamina terpaksa meminta lembaga penyalur di Oksibil untuk mengurangi penjualan guna menghindari terjadinya kekosongan stok.

"Hingga saat ini, posisi stok Solar di Oksibil sekitar 400 liter, sedangkan Premium 2.500 liter," ujarnya.

Ia menjelaskan, penyaluran harian di Oksibil untuk premium adalah 800 liter, namun karena adanya pemalangan di bandara, Pertamina meminta lembaga penyalur untuk melepas 500 liter/hari.

Menurut dia dengan perhitungan tersebut, diharapkan dalam lima hari ke depan palang di Bandara Oksibil sudah dibuka sehingga Pertamina bisa kembali menyalurkan BBM.

"Stok yang ada itu, saat ini memang kita sengaja melayani permintaan kedua jenis itu secara terbatas, yang artinya kita cuma memberikan BBM itu kepada mereka yang sangat membutuhkan saja," kata dia.

Fanda mengklaim stok BBM untuk disalurkan ke Oksibil sudah disiapkan melalui Kabupaten Mimika dan akan dikirim menggunakan pesawat komersil berbadan kecil.

Sebelumnya diberitakan Otoritas Bandara Oksibil, yang terletak di ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, menutup operasional bandara, setelah demo masyarakat di kawasan Bandara.

Kepala Bandara Oksibil Frits Ayomi kepada Antara di Jayapura , Sabtu mengatakan otoritas Bandara sejak Jumat (11/5) jam 12.00 WIT menutup operasional bandara sampai batas waktu yang belum ditentukan. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024