Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua berharap Bank Indonesia (BI) setempat dapat terus meningkatkan dan memperluas elektronifikasi dan digitalisasi khususnya dalam transaksi keuangan di Bumi Cenderawasih.
Analis Kebijakan Utama Pemprov Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, di Jayapura, Jumat, mengatakan peningkatan elektronifikasi ini penting dilakukan guna mewujudkan inklusivitas, efisiensi, dan dapat meningkatkan penerimaan daerah.
“Untuk itu kami sangat mendorong penggunaan nontunai di sembilan kabupaten kota guna meningkatkan transparansi,” katanya.
Menurut Ridwan, perlu dilakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi melalui melakukan kegiatan Gerakan Pasar Murah (GPM) dan bazar UMKM seperti pada kegiatan Tarhib Ramadhan yang diselenggarakan oleh BI bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI).
“Kami mendukung penyelenggaraan Tarhib Ramadhan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) di mana selain memperkuat keimanan, juga memperkenalkan penggunaan QRIS pada umat Muslim,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk itu pihaknya berharap kegiatan GPM ini dapat terus dilakukan oleh berbagai pihak karena akan sangat membantu dalam pengendalian harga khususnya selama bulan Ramadhan.
“Karena melalui GPM dan bazar UMKM ini selain menjaga stabilitas harga pangan, juga dapat menggerakkan perekonomian Provinsi Papua,” katanya lagi.
Pihaknya juga mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam memanfaatkan teknologi digital pada kehidupan sehari-hari khususnya saat menyongsong Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Sebelumnya, Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua menggelar kegiatan Tarhib Ramadhan 1446 Hijriah dengan tema "Syiar Halal Fair pakai QRIS” bertempat pada salah satu masjid di Kota Jayapura, Papua, Jumat.