Jayapura (Antaranews Papua) - Kepolisian Daerah Papua, Rabu (16/5) menggelar bedah buku "intelijen Dan Pilkada" karangan Stepi Ariani, di Jayapura.

Bedah buku yang dihadiri Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli,Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Supit, Ketua KPU Papua Adam Arisoy dan penulis buku Stepi Andriani juga dihadiri civitas akademisi.

Stepi Adriani yang juga merupakan dosen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara seusai bedah buku karyanya kepada wartawan mengharapkan, masyarakat tidak lagi mau mendukung calon yang kepala sukunya dibayar.

"Masyarakat jangan lagi mau dimanfaatkan dan diekploitasi suara lima tahun sekali," kata Adriani seraya menambahkan, tim sukses harus betul- betul turun dan melakukan penggalangan dengan menyampaikan apa yang akan dilakukan bila si calon terpilih.

Sudah saatnya para pemuda menyuarakan dan menggalang masyarakat agar tidak lagi menjual suara dalam pilkada.

Percuma bila suara dijual hingga miliaran rupiah untuk dukung a atau b namun setelah itu ditinggalkan, kata Adriana.

Sementara itu Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli mengatakan, kegiatan ini merupakan proses pendidikan politik termasuk kepada peserta pilkada.

Intelijen itu sendiri merupakan upaya agar misi Polri berhasil sehingga melalui bedah buku ini diharapkan dapat dipelajari dan diterapkan sehingga terciptakan pilkada damai.

Bila ingin melaksanakan mekanisme pilkada yang damai, demokratis dan bermartabat gunakan lah intelijen, kata Kapolda Papua Irjen Boy Rafli. (*)

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025