Jayapura (Antaranews Papua) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua memprediksi permintaan uang tunai pada momentum perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah akan meningkat cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya.

"Untuk tahun ini BI memprediksi kenaikan permintaan uang sekitar 54 persen untuk uang pecahan besar, dan 23 persen untuk uang pecahan kecil," ujar Kepala KPw BI Papua, Joko Supratikto, di Jayapura, Senin.

Ia menyebut pada momentum Idul Fitri 1438 Hijriah atau tahun sebelumnya, realisasi jumlah penarikan uang oleh perbankan dan masyarakat di Papua mencapai Rp2,14 triliun.

Sementara pada tahun ini BI telah menyiapkan uang tunai sekitar Rp3,03 triliun.

Menurut dia, dari ralisasi penarikan uang pada tahun lalu didominasi oleh uang pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000.

Khusus layanan penukaran uang kepada masyarakat di loket BI, khusus diperuntukan untuk uang rusak, cacat dan dicabut dari peredaran.

"Pelayanan Kas Keliling akan dilakukan tiap Senin dan Kamis mulai pukul 09.00 WIT hingga 12.00 WIT atau maksimal mencapai 800 transaksi," katanya.

Joko menambahkan layanan penukaran uang juga bisa dilakukan di bank-bank umum dimana masing-masing perbankan akan membuka layanan penukaran uang tanpa biaya apapun.

Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan penukaran uang melalui perantara karena terdapat risiko ketidak tepatan jumlah uang yang ditukar, kemungkinan menerima uang palsu dan adanya pungutan biaya. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024