Timika (Antaranews Papua) - Sekretaris Disperindag Mimika, Papua, Inosensius Yoga Pribadi mengatakan program Tol Laut tahun 2018 telah berdampak menstabilkan harga barang kebutuhan masyarakat di Timika.

Inosensius di Timika, Kamis mengatakan, program Tol Laut 2018 memang belum menekan disparitas harga antara di Timika dengan kota-kota lain di luar Papua, tetapi paling tidak harga kebutuhan masyarakat relatif stabil.

Dibandingkan dengan program Tol Laut 2017, menurut Inosensius dampak program pada tahun lebih baik, khususnya menstabilkan harga.

Dia menjelaskan setelah dievaluasi, persoalan lamanya durasi waktu pengiriman barang dari Surabaya ke Timika menjadi salah satu penyebab.

"Pada 2017 sama sekali tidak ada efek. Makanya setelah dievaluasi, mulai 2018 program tol laut ke Papua selatan diserahkan ke swasta, yang menang tender PT Temas," katanya.

Setelah berganti ke pihak swasta, katanya, durasi pengiriman barang dari Tanjung Perak Surabaya ke Pomako Timika lebih pendek, maksimal dua minggu.

"Masuk 2018, memang belum bisa menekan disparitas tapi minimal sudah bisa menciptakan stabilitas harga," kata Yoga.

Kabupaten Mimika mendapatkan kuota 30 kontainer yang dipegang oleh dua pengusaha Timika. Jumlah 30 kontainer itu termasuk kuota beberapa kabupaten di sekitar Mimika. Sayangnya, hingga saat ini belum ada penjelasan detail terkait kuota masing masing kabupaten di dalam 30 kontainer tersebut.

"Kita sudah minta penjelasan tapi sampai sekarang belum ada. Padahal ini penting agar kita mengatur jenis komoditas yang kita butuhkan," katanya. (*)

Pewarta : Jeremias Rahadat
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024