Jayapura (Antaranews Papua) - PT BRI (Persero) Kantor Wilayah Jayapura, Papua, mencatat kini ada 14 juta kina (mata uang Papua Nugini) yang tersimpan dalam kas bank itu.

Uang tersebut tidak bisa ditukarkan dalam jumlah banyak karena bank di Papua Nugini menghadapi keterbatasan dana.

"Ada 14 juta kina di Kanwil Jayapura, kalau total dalam nilai rupiah Rp63 miliar," ujar Wakil Pimpinan Wilayah BRI Jayapura, Suwarya di Jayapura, Senin.

Ia menjelaskan BRI telah meminta bantuan Bank Indonesia untuk membicarakan minimnya jumlah uang yang bisa diserap oleh perbankan di Papua Nugini.

Menurut dia, nilai kina yang tersimpan di BRI cukup besar dan tidak efisien karena bank BUMN itu tidak bisa mengelola dana tersebut untuk mendorong peningkatan perekonomian daerah.

"Memang dengan hal tersebut secara bisnis kita tidak diuntungkan karena harusnya uang tersebut diputar tetapi justru mengendap. Tetapi ini sudah menjadi tugas negara," kata dia.

Suwarya menyebut rata-rata transaksi pembelian kina sebanyak 987 transaksi per bulan dan rata-rata penjualan 327 transaksi per bulan.

Ia menjelaskan masyarakat Indonesia yang biasa melakukan pembelian kina adalah para pengusaha yang ingin mencari vanili dari Papua Nugini atau PNG.

Sedangkan masyarakat PNG yang membeli rupiah umumnya mereka yang ingin berdagang dan juga ingin memenuhi kebutuhan hidupnya. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024