Makassar (Antaranews Papua) - Sebanyak 13 orang dari total 43 orang penumpang kapal rakyat atau "Jolloro" tewas akibat kapal yang ditumpangi tenggelam di perairan selat Makassar, Sulawesi Selatan.

"Dari jumlah penumpang kapal tersebut berdasarkan catatan yang kami peroleh ada 43 orang penumpang, 13 dinyatakan meninggal dunia, 22 selamat, serta delapan masih hilang," ujar Kepala Basarnas Makassar Amiruddin di Pelabuhan Paotere Makassar, Rabu.

Kapal naas tersebut jenis longboat atau kapal penumpang yang digunakan sebagai transportasi antarpulau yang berisi 43 penumpang, berangkat dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Baranglompo.

Kapal penumpang ini membawa penumpang 37 orang dan berlayar dari Pulau Barang Lompo menuju daratan untuk membeli kebutuhan lebaran Idul Fitri 2018.

Namun, saat akan kembali ke pulau sekitar pukul 15.00 Wita, kapal yang sudah berada di tengah lautan itu dihantam ombak dan langsung karam,

"Dari jumlah 13 korban tewas tersebut, delapan orang sudah meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut, sementara lima orang sudah dipulangkan ke Pulau Barang Lompo," ujar Amiruddin kepada wartawan.

Sementara korban selamat, kata dia, ada sembilan masih dirawat di rumah sakit akademis, tujuh orang dinyatakan selamat dan diberikan pertolongan di RS Angkatan Laut dan tujuh lainnya selamat dan sudah berada di Pulau Baranglompo.

"Saat ini Basarnas bersama nelayan dan tim penyelamat sedang melakukan pencarian terhadap delapan korban yang masih dinyatakan hilang," ucapnya.

Saat ditanya apakah kapasitas kapal penumpang jenis Jolloro tersebut mempunyai batasan penumpang dan tidak overload atau kelebihan muatan, kata Amir, kini masih dalam penyelidikan.

"Kita masih melakukan penyelidikan terkait hal ini, sebab dari jumlah penumpangnya tercatat ada 43 orang. Kapal seperti ini biasanya digunakan masyarakat sebagai transportasi antarpulau," katanya.

Mengenai pencarian korban, kata dia, sedang dilakukan tim penyelamat dengan menyisir di lokasi tenggelamnya kapal tersebut

Berdasarkan pantauan, secara bergelombang warga mendatangi Rumah Sakit Angkatan Laut yang berdekatan dengan Pelabuhan Paotere untuk mencari apakah ada keluarga menjadi korban. Beberapa warga histeris dan menagis mebgetahui keluarganya meninggal karena tenggelam.

Bahkan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga terlihat di RS Angkatan Laut untuk melihat langsung korban kapal tenggelam tersebut untuk memberikan semangat serta menyatakan duka mendalam  atas kejadian itu kepada keluarga korban.

Tidak hanya itu, di pelabuhan Paotere ada tiga ambulans disiagakan untuk digunakan  melaksanakan pertolongan bagi korban yang masih dicari tim penyelamat.

Warga secara bergelombang mendatangi pelabuhan Paotere melihat dan memantau perkembangan selanjutnya.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani menyebut korban tewas adalah Rita (31), Asriani (6), Marani (48), Marwah (42), Rahman (6), Dalima (46), Nio (50), Arsyam (1) yang semuanya ini ditemukan di sekitar Pelabuhan Paotere.

Sedangkan lima korban lainnya, yakni Sitti Aminah (60), Rahmawati (8), Arini (30), Rusdiana (37), dan Suryani (35) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Pulau Barrang Lompo.

"Korban meninggal dunia ini dievakuasi di dua tempat di Pulau Barrang Lompo dan di sekitar Pelabuhan Paotere," katanya.

Dicky mengatakan 37 korban tenggelam ini dirawat di dua rumah sakit berbeda, yakni RS Jala Ammari Angkatan Laut dan RS Jaury Akademis Makassar.

Untuk beberapa korban meninggal dunia rencananya akan dibawa ke kampung halamannya seperti Dalima (46) akan dikebumikan di Kabupaten Maros. (*)

Pewarta : Darwin Fatir dan Muh Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024