Asmat (AntaranewsPapua) – Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, menggenjot pembangunan infrastruktur jalan beton dan komposit di 23 distrik (kecamatan) secara bertahap selama periode 2016-2021.

Pembangunan jalan konstruksi beton selama dua tahun (2016-2017) kepemimpinan Bupati Asmat Elisa Kambu dan Wakilnya Thomas Eppe Safanpo telah mencapai 5.700 meter lebih atau 5,7 kilometer.

"Selama 2016-2017, kita sudah bangun 5,7 kilometer. Biaya bangun jalan memang mahal, tapi kita sudah berhasil. Tahun 2016 dibangun 2.438,75 meter atau 2 kilometer lebih. Tahun 2017 dibangun 3.300 meter," kata Wakil Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo.

Sedangkan jalan komposit yang telah dibangun pada 2016 sepanjang 516 meter, dan 108 meter pada 2017.

Ia mengatakan dari total 5,7 kilometer jalan beton yang dibangun, Distrik Atsy mendapat alokasi 1.800 meter. Sementara untuk Distrik Suator mendapat alokasi sepanjang 500 meter, dan direncanakan tahun ini akan ditingkatkan lagi di Suator.

"Dulu sebelum saya dan Pak Bupati, Atsy masih jalan-jembatan papan. Tahun ini akan kita genjot lagi pembangunan jalan beton maupun jalan komposit di sejumlah distrik, termasuk Suator," kata Thomas.

Bupati Asmat Elisa Kambu dalam kesempatan terpisah mengatakan selain dibangun pemerintah setempat, jalan beton juga akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kementerian PUPR berencana membangun jalan beton sepanjang 25 kilometer di Kabupaten Asmat pada 2018. Lokus proyek itu tersebar di sejumlah distrik, antara lain Distrik Agats, Fayit, Atsy dan Pantai Kasuari.

"Pemkab Asmat juga sudah membangun. Hanya saja tidak akan cukup kalau dibiayai daerah, karena memang biayanya mahal," kata Bupati Kambu.

Khusus di wilayah Distrik Agats, pembangunan jalan beton direncanakan sepanjang 12 kilometer. Sisanya akan dibangun di tiga distrik. Diharapkan pemerintah pusat terus memberikan perhatian pembangunan infrastruktur di Asmat.

"Volume kegiatan yang didanai APBN di Asmat tahun ini cukup banyak. Tentu itu membantu Pemkab Asmat bisa lebih fokus ke distrik-distrik. Terutama bangun jalan, pemukiman, termasuk listrik dan sebagainya," ujar Kambu.

Ia mengharapkan agar pemerintah pusat juga mendorong sarana transportasi sungai dan laut guna melayani masyarakat di sejumlah distrik. Sebab moda transportasi sungai dan laut dinilai sangat efektif membuka akses antardistrik di kabupaten itu.

Menurut dia, wilayah Asmat didominasi perairan dan rawa. Pembangunan jalan beton hanya efektif dalam sebuah distrik. Sementara untuk membuka akses antardistrik dibutuhkan sarana transportasi air.

"Saya sudah bertemu dengan Dirjen Perhubungan Darat. Asmat ini butuh kapal. Kalau subsidi pesawat itu hanya beberapa orang yang naik, jadi kita butuh kapal ASDP yang homebase-nya di Agats," ujar Kambu. (*)

Pewarta : Eman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024